SULTRABERITA.ID, KENDARI – Bank Indonesia (BI) Sultra memusnahkan sebanyak 340 lembar uang palsu. Pemusnahan uang ‘kaleng-kaleng’ itu dilakukan BI Sultra bersama perwakilan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sultra, Badan Intelejen Negara (BIN) Sultra dan Polda Sultra.
BACA JUGA :
- Jejak Immanuel Ebenezer, Sempat Kunker Tambang di Sultra Sebelum Kena OTT Dugaan Pemerasan
- KPK OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer Terkait Dugaan Pemerasan
- Inovasi BI – DLH Sultra: Daur Ulang Limbah Racik Uang Kertas Jadi Furniture Ecobrick Ramah Lingkungan
- Kejar Pajak Shadow Economy di 2026, Sri Mulyani Incar Pedagang Eceran
- Pertamina Patra Niaga Sulawesi Tanam 1.000 Bibit Mangrove di Cagar Alam Panua
Lembar uang palsu uang dihancurkan terdiri dari pecahan uang Rp 100 ribu, pecahan Rp 50 ribu dan pecahan Rp 20 ribu dari tahun emisi 1999 hingga 2016.
Adapun rincian jumlah uang palsu yang dimusnahkan masing-masing pecahan Rp 100 ribu tahun emisi 2014 sebanyak 31 lembar dan pecahan Rp 100 ribu tahun emisi 2016 sebanyak 165 lembar.
Berikutnya pecahan Rp 50 ribu tahun emisi 1999 sebanyak 1 lembar, pecahan Rp 50 ribu tahun emisi 2005 sebanyak 53 lembar, pecahan Rp 50 ribu tahun emisi 2016 sebanyak 7 lembar dan pecahan Rp 20 ribu tahun emisi 2004 sebanyak 2 lembar.
Pimpinan BI Sultra, Suharman Tabrani menyatakan uang yang dimusnahkan merupakan hasil temuan BI Sultra bekerjasama dengan Polda Sultra sejak tahun 2018-2019.
“Ini adalah uang kaleng-kaleng. Tidak bisa disebutkan jumlah nominalnya karena memnag uang palsu. Ini bagian upaya menekan peredaran uang palsu,” ujar Suharman.
Adapun uang palsu yang dimusnahkan itu berasal dari satu kasus hasil laporan PSK (Pekerja Seks Komersil) di Kota Kendari yang dibayar menggunakan uang palsu. Kasus itu sempat heboh dan meramaikan jagad maya di Bumi Anoa. Adm