LAJUR.CO, KENDARI – Proses seleksi calon Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) telah memasuki tahap akhir. Berdasarkan hasil rapat senat yang dilaksanakan pada 5 Mei 2025, enam calon yang mengikuti tahapan seleksi telah dikerucutkan menjadi tiga besar.
Masing-masing calon telah memaparkan visi dan misi mereka pada 6 Mei, yang kemudian dilanjutkan dengan pemungutan suara oleh anggota Senat UHO.
Dari hasil pemungutan suara tersebut, Prof Armid meraih 32 suara, Prof Ruslan memperoleh 11 suara, dan Prof Saili mendapatkan 4 suara. Ketiganya ditetapkan sebagai tiga calon rektor utama UHO yang bersaing pada suksesi calon rektor kampus terbesar di Sultra.
“Ketiga nama tersebut telah dilengkapi dengan dokumen pendukung seperti visi dan misi, curriculum vitae (CV), serta nama calon wakil rektor. Semua berkas, termasuk berita acara rapat senat, telah kami serahkan ke kementerian melalui sistem SINDE (Sistem Naskah Dinas Elektronik) dan juga disampaikan langsung oleh tim,” ujar Ketua Panitia Pemilihan Rektor UHO, Prof Weka Widayati, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (15/5/2025) malam.
Prof Weka menjelaskan, tim panitia dan perwakilan senat telah melakukan kunjungan langsung ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menyerahkan dokumen resmi kepada sejumlah pejabat, termasuk Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen), Sekretaris Jenderal (Sekjen), dan Menteri.
“Pertemuan kami lakukan sejak Selasa. Hari Rabu dan Kamis kami agendakan untuk menyerahkan dokumen, karena memang harus bertemu langsung dengan beberapa pejabat kementerian. Selain itu, berkas juga telah dikirim lewat aplikasi online. Jadi pengajuan ini sudah resmi,” jelasnya.
Prof Weka menyebutkan, tahap selanjutnya adalah proses penyaringan (screening) terhadap tiga calon rektor yang akan dijadwalkan langsung oleh pihak kementerian.
“Usulan kami kepada kementerian adalah agar pemilihan rektor bisa dilaksanakan pada awal Juni, tepatnya tanggal 2 Juni. Itu yang kami sampaikan langsung kepada pihak kementerian,” tambahnya.
Jika disetujui, pemilihan rektor akan digelar di Kendari dengan sistem pembagian suara: 35 persen berasal dari Menteri dan 65 persen dari anggota senat. Jumlah anggota Senat UHO yang diperkirakan hadir dalam pemilihan sebanyak 49 orang.
“Kalau 49 orang hadir semua, maka suara akan dibagi sesuai ketentuan, yakni 65 persen dari jumlah suara senat dan 35 persen dari Menteri. Tapi kalau yang hadir kurang dari itu, ya disesuaikan dengan jumlah kehadiran,” tuturnya.
Prof Weka berharap seluruh tahapan berjalan sesuai jadwal dan kesepakatan bersama, agar penetapan rektor baru kampus UHO dapat segera dilaksanakan.
Laporan: Dodi Permana