LAJUR.CO, KENDARI – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) RI Yandri Susanto menargetkan pembentukan koperasi desa/kelurahan merah putih di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) rampung dan diluncurkan secara resmi pada Juni 2025. Khusus pembentukan kelembagaan Kopdes Merah Putih dipatok kelar pada akhir Mei ini.
Percepatan pembentukan Kopdeskel Merah Putih sejalan dengan instruksi Presiden RI Prabowo Subianto yang tertuang dalam Inpres nomor 9 tahun 2025.
Penegasan tersebut diutarakan Yandri saat kunjungan kerja di Sultra, Minggu (25/5/2025). Pada kunjungan kali ini, Yandri tampil sepaket dengan Wamen PDT Ahmad Reza Patria dan jajaran petinggi Kememdes PDT RI berhadapan langsung dengan ribuan kepala desa se-Sultra di Aula Bahteramas Sultra.
Pertemuan tersebut menjadi momen Mendes PDT menjelaskan mekanisme tahapan dan ketentuan pembentukan Kopdes Merah Putih sekaligus melakukan dialog dengan kades.
“Koperasi Desa Merah Putih ini salah satu amanat Presiden Prabowo untuk memperkuat ekonomi desa. Alhamdulillah, kepala desa, lurah, camat, bahkan kepala daerah di Sultra sangat antusias dan paham betul arah kebijakan ini,” ujar Menteri Yandri diwawancarai usai Peluncuran dan Dialog Pembentukan Kopdes Merah Putih.
Gubernur Sultra Andi Sumangerukka bersama wakilnya Ir Hugua yang menyambut langsung kehadiran Mendes PDT memastikan percepatan Kopdes Merah di Sultra berjalan sukses.
Di hadapan Mendes PDT, Andi Sumangerukka selaku leader satgas (Satuan Tugas), merinci laporan perkembangan percepatan pembentukan Kopdes Merah Putih pada 2.285 desa dan kelurahan pertanggal 24 Mei 2025 2.285 desa/kelurahan di Provinsi Sultra.
Kata dia, jumlah desa dan kelurahan yang sudah menggelar Musyawarah Desa (Musdes) dan Musyawarah Pembangunan Kelurahan (Musbangkel) mencapai 1.557 desa/kelurahan atau sekitar 68,1%.
Sementara secara kelembagaan, jumlah koperasi desa/kelurahan yang telah memiliki akta notaris sebanyak 58 koperasi atau sekitar 2,6%. Sementara itu, Kopdes Merah Putih yang tengah dalam proses penerbitan akta notaris sebanyak sebanyak 113 koperasi atau sekitar 4,9%.
Jumlah tersebut, kata ASR akan terus bertambah seiring akselarasi dan langkah cepat seluruh satgas yang diketuai kepala daerah se-Sultra mendorong percepatan pembentukan Kopdes pada 17 kabupaten dan kota.
“Ditargetkan pada tanggal 31 Mei 2025, seluruh desa dan kelurahan di Sultra telah menyelesaikan pelaksanaan Musdes dan Musbangkel khusus untuk pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (100%),” ujar Gubernur ASR.
Yandri mengatakan persoalan pendanaan awal seperti biaya notaris sebesar Rp2,5 juta dapat disiasati melalui berbagai sumber, termasuk dana operasional desa maupun dukungan dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
Setelah tahap legalisasi badan hukum rampung, barulah skema pembiayaan dan skema bisnis koperasi akan dijabarkan secara lebih rinci, termasuk peluang usaha seperti distribusi sembako, LPG, dan pupuk.
Tak hanya itu, Koperasi Desa Merah Putih juga digadang-gadang akan menjadi motor penyerap tenaga kerja di desa. Penyerapan tenaga kerja ditargetkan Yandri Susanto akan mencapai hingga dua juta orang. Dimana pada setiap koperasi masing-masing desa akan merekrut karyawan dengan jumlah minimal tiga orang.
“Kalau 1 koperasi bisa menyerap 3 orang, maka potensi penyerapan tenaga kerja bisa mencapai lebih dari 2 juta orang,” jelas Yandri diwawancarai usai pertemuan.
Nantinya, setiap koperasi akan disesuaikan dengan potensi unggulan masing-masing desa. Tidak ada pemaksaan usaha tertentu, melainkan menyesuaikan dengan kekuatan lokal. Kata Yandri, hal itu akan mempermudah jalannya pengelolaan koperasi untuk menyokong ekonomi masyarakat setempat.
Bahkan selama pelaksanaannya, pemerintah menyiapkan Satgas Koperasi untuk menjadi pendamping koperasi di tiap daerah dimana Satgas dipimpin langsung oleh kepala daerah setempat. Hal ini guna memastikan koperasi yang terbentuk tidak sekadar berdiri, namun juga berjalan dan memberi dampak ekonomi yang nyata. Adm