LAJUR.CO, KENDARI – Sejak dua tahun diresmikan, Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah dan Otak (RSJPDO) Oputa Yi Koo hingga kini belum bisa melayani peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan. Alhasil, layanan medis rumah sakit yang memiliki 17 lantai tersebut hanya menjangkau pasien umum atau pasien yang tidak menggunakan JKN-KIS (Kartu Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat).
Informasi ini disampaikan Direktur Utama (Dirut) RSJPDO Oputa Yi Koo dr. Gazali kepada media pada 28 Mei lalu bersamaan kunjungan Plt Kepala Dinas Kesehatan Sultra di RS dr. Asridah Mukkadim.
“Sementara ini BPJS belum bisa dilayani di RS Jantung. Masih pasien umum,” kata dr. Gazali.
Peralatan medis dimiliki RSJPDO Oputa Yi Koo terbilang lengkap. Rumah sakit jantung pertama di Sultra tersebut bahkan sudah berhasil melakukan beberapa tindakan seperti operasi bedah jantung terbuka, operasi clipping aneurisma otak, dan tindakan intervensi nyeri tulang belakang.
Operasi perdana tindakan bedah pintas arteri koroner pada pasien dengan penyumbatan tiga arteri utama dan pasien dengan penyakit jantung koroner bahkan disaksikan langsung oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pada 5 Desember lalu. Prosedur medis melibatkan pengampu tim dokter ahli RS Jantung Harapan Kita tersebut berjalan sukses menempatkan Sultra sebagai provinsi ke-24 di Indonesia yang mampu melakukan bedah jantung terbuka.
Menyusul prosedur operasi bedah saraf clipping aneurisma pertama yang berjalan sukses pada tanggal 30 Mei 2025 lalu.
Namun, biaya layanan medis ditangani RSJPDO Oputa Yi Koo masih tergolong mahal lantaran belum ter-cover oleh BPJS. Inilah mengapa, jumlah pasien yang ditangani rumah sakit plat merah tersebut belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Rumah sakit jantung ini pun tak bisa memberi income PAD sebab jumlah pasien yang sangat sedikit.
Dr. Gazali mengatakan, pihak RSJPDO Oputa Yi Koo sejatinya telah mengajukan permintaan kerja sama dengan BPJS Kesehatan sehingga rumah sakit dapat menerima pasien BPJS. Namun hingga kini, belum ada kejelasan mengenai kemitraan tersebut.
“Kalau sudah bisa mencover pasien BPJS, pasti akan ngaruh ke PAD. Potensi PAD akan tinggi kalau RS Jantung ini sudah bisa layani BPJS,” terangnya.
Sebagai informasi, pengoperasian RSJPDO Oputa Yi Koo diresmikan pada 2 September 2023 oleh mantan Gubernur Sultra Ali Mazi. Sebagai pusat instalasi pelayanan jantung terpadu, rumah sakit ini telah dilengkapi peralatan medis canggih yang mendukung berbagai tindakan bedah jantung dan otak, termasuk bedah Clipping Aneurisma.
Sejumlah peralatan medis modern dimiliki RSJPDO Oputa Yi Koo antara lain CT Scan 128 slice, Cath Lab. Beberapa peralatan lain untuk mendukung intervensi koroner non bedah seperti OK Hybrid, Kateterisasi/Cathlab, CRRT (Continuous Renal Replacement Therapy), IABP (Intra Aortic Balloon Pump), Echocardiography, Treadmill, USG, Foto Rontgen, ESWL + C-Arm, X-ray Mobile, Pulse Radio Frequency, dan alat Mikroskop Bedah Otak.
Perangkat CT Scan 128 slice sendiri adalah satu-satunya Cath Lab canggih yang dimiliki oleh instalasi rumah sakit di Provinsi Sultra. Adm