LAJUR.CO, Kendari – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) ikut ambil bagian dalam kegiatan Sinergi Sultra Maimo 2025, yang diselenggarakan selama tiga hari berturut mulai, Jumat hingga Kamis (20-22/6/2025), di The Park Mall Kendari. Kegiatan tahunan Bank Indonesia (BI) Sultra melibatkan industri jasa keuangan, pelaku UMKM, dan berbagai komunitas masyarakat.
Sinergi OJK Sultra guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dilakukan lewat layanan konsumen melalui booth khusus. Layanan yang diberikan antara lain pengecekan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), pengaduan konsumen, konsultasi, hingga edukasi interaktif melalui permainan.
“Sebagian besar masyarakat memanfaatkan layanan pengecekan SLIK dan berkonsultasi terkait layanan industri jasa keuangan,” ujar Kepala OJK Sultra, Bismi Maulana Nugraha, saat penutupan kegiatan.
SLIK adalah sebuah sistem yang dikelola OJK untuk menghimpun, menyimpan, dan menyebarkan informasi debitur dari seluruh lembaga jasa keuangan di Indonesia.
SLIK sebelumnya dikenal sebagai BI Checking semula berada dibawah kewenangan BI kini dikembangkan menjadi sistem yang lebih luas dan terintegrasi.
Lewat layanan SLIK, masyarakat dapat mengetahui detail informasi riwayat kreditnya secara transparan. Ini penting agar tidak terjebak utang bermasalah dan bisa mengelola pinjaman dengan bijak.
Tak hanya layanan konsumen, OJK Sultra juga menyelenggarakan edukasi keuangan syariah dalam bentuk talkshow bertajuk Sinergi Inklusi dan Literasi Ekonomi Syariah (SIARAH). Kegiatan ini menyasar pelaku UMKM, civitas akademika, pelaku industri keuangan, dan masyarakat umum.
Dalam sesi talkshow tersebut, Asisten Direktur OJK Sultra, Shintia Wijayanti Putri Purnamasari, memaparkan bahwa Indonesia saat ini berada di peringkat ketiga dunia dalam Islamic Finance Development Indicator berdasarkan laporan Islamic Finance Development Report.
“Indonesia unggul dalam dua sub-indikator, yakni pendidikan dan riset. Bahkan dari sisi aset, kita masuk dalam 10 besar negara dengan aset perbankan syariah tertinggi di dunia,” jelas Shintia.
Ia menambahkan, indeks literasi keuangan syariah nasional juga menunjukkan tren positif. “Literasi keuangan syariah naik signifikan dari 9,14% pada 2022 menjadi 43,42% di tahun 2025. Namun, inklusi keuangan syariah masih rendah, yakni hanya 13,41%,” ungkapnya.
OJK menilai Sultra memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi syariah, mengingat lebih dari 95,8% penduduknya beragama Islam dari total 3 juta jiwa.
“Potensi ini harus diiringi peningkatan literasi dan kepercayaan masyarakat terhadap keuangan syariah. Edukasi yang berkelanjutan dan inklusif sangat penting,” tegas Bismi.
Selain OJK, narasumber lain dalam talkshow SIARAH adalah perwakilan Badan Wakaf Indonesia, Dede Haris Sumarno yang menguraikan peran strategis wakaf dalam pembangunan ekonomi umat. Hadir pula Greget Kalla Buana, praktisi keuangan Islam yang membawakan materi tentang Pengelolaan Keuangan Islami (PKI).
Event Sultra Maimo yang ditutup, Minggu (22/6/2025), dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti Wakil Wali Kota Kendari Sudirman, Kepala OJK Sultra serta Kepala Perwakilan BI Sultra Edwin Permadi selaku tuan rumah.
“Keikutsertaan kami dalam Sinergi Sultra Maimo 2025 adalah bentuk komitmen OJK untuk terus mendukung peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan, khususnya di wilayah Sultra,” pungkas Bismi. Adm