BERITA TERKINIEKOBISHEADLINE

Dari Limbah Jadi Berkah: Pertamina Sulawesi Terapkan Eco-Cycle di Kebun Raya Puncak

×

Dari Limbah Jadi Berkah: Pertamina Sulawesi Terapkan Eco-Cycle di Kebun Raya Puncak

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Limbah organik yang selama ini dianggap “sampah” di Kebun Raya Puncak, kini bertransformasi menjadi sumber kehidupan baru. PT Pertamina Patra Niaga Sulawesi melalui salah satu unit operasinya, Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin, menginisiasi program inovatif bernama Eco-Cycle, yang mengajak pengelola kebun dan komunitas lokal untuk mengubah limbah rumput dan kotoran sapi menjadi pupuk kompos berkualitas bagi tanaman koleksi di Kebun Raya Pucak, Maros, Sulawesi Selatan.

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang diadakan ini bukan sekadar edukasi, melainkan sebuah gerakan nyata untuk menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati sekaligus mengurangi dampak negatif limbah yang selama ini menumpuk dan berpotensi mencemari lingkungan.

Baca Juga :  Pertamina Patra Niaga Bersama Komisi XII DPR RI Tinjau Regional Sulawesi, Pastikan BBM Aman

Di Aula Kantor Kebun Raya Puncak, para peserta termasuk pengelola kebun dan perwakilan Kelompok Wanita Tani Baji Minasa, desa binaan Pertamina Patra Niaga Sulawesi berbagi ilmu dan praktik langsung pembuatan kompos menggunakan bahan limbah lokal seperti potongan rumput, daun kering, dan kotoran sapi yang selama ini kurang dimanfaatkan. “Kami ingin mengubah cara pandang terhadap limbah. Apa yang dulu hanya dianggap masalah, sekarang menjadi solusi untuk keberlangsungan taman ini,” ungkap Andreas Yanuar Arinawan, AFT Manager Hasanuddin.

Lebih lanjut, Andreas mengatakan “Program Eco-Cycle ini juga membuka peluang agar Kebun Raya Puncak bisa mandiri dalam penyediaan pupuk organik sekaligus menginspirasi komunitas lokal untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan.”

Baca Juga :  Waspada! Pemberian MPASI Terlalu Dini Bisa Picu Diare hingga Kematian pada Bayi

Selain transfer ilmu dan praktik langsung, AFT Hasanuddin juga memberikan dukungan alat dan bahan pendukung pengomposan seperti compost bag, starter, dan mikroorganisme lokal (MOL) agar proses pembuatan kompos berjalan maksimal dan dapat dilanjutkan secara berkelanjutan.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, T. Muhammad Rum, menambahkan bahwa program ini pun menyentuh berbagai aspek penting pembangunan berkelanjutan, yang tercermin dalam beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), antara lain:

SDG 5 – Kesetaraan Gender: Melalui pemberdayaan perempuan dalam Kelompok Wanita Tani Baji Minasa sebagai pionir kegiatan pengelolaan lingkungan.

Baca Juga :  Ubah Sampah Styrofoam dan Popok Bekas Jadi Paving Blok, Binaan CSR Pertamina Dapat Jempol Wali Kota

SDG 12 – Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab: Dengan mengubah limbah organik menjadi pupuk kompos, program ini mendorong pola produksi dan konsumsi yang lebih ramah lingkungan.

SDG 13 – Penanganan Perubahan Iklim: Pengomposan limbah organik membantu mengurangi emisi karbon dari pembakaran sampah dan memperbaiki kualitas tanah.

SDG 15 – Ekosistem Daratan: Mendukung pelestarian keanekaragaman hayati dan menjaga ekosistem kawasan konservasi Kebun Raya Puncak.

Eco-Cycle bukan hanya inovasi lingkungan, ini adalah bentuk kepedulian dan sinergi nyata antara dunia industri, komunitas lokal, dan kawasan konservasi demi masa depan yang lebih hijau dan lestari. Adm

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x