LAJUR.CO, KENDARI – Penyelenggaraan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Nasional di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), tidak hanya menjadi ajang syiar agama. Event yang berlangsung mulai 9 – 19 Oktober ini juga terbukti memberi suntikan besar bagi ekonomi lokal, khususnya sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra, Rony Yakub Laute mencatat, selama kegiatan berlangsung, diperkirakan terjadi perputaran uang sebesar Rp8 miliar dari sektor UMKM.
Angka ini berasal dari partisipasi sekitar 300 UMKM lokal yang difasilitasi Disperindag Sultra bekerja sama dengan Bank Indonesia Sultra dalam pameran UMKM di arena STQH.
“Kita prediksi satu UMKM bisa meraih omzet Rp3 juta per hari, dikali 9 hari dan 300 UMKM, hasilnya sekitar Rp8 miliar. Ini baru yang tercatat di area STQH saja,” ungkap Rony Yakub Laute, saat diwawancarai Selasa (14/10/2025).
Efek ganda (multiplier effect) dari kegiatan berskala nasional tersebut, tambah Rony Yakub sangat terasa. Tidak hanya di arena pameran, tapi juga pada sektor lain seperti perhotelan, transportasi, hingga oleh-oleh khas Sultra yang diburu peserta dari 38 provinsi.
“UMKM kita mulai bergairah, hotel-hotel penuh, belanja oleh-oleh meningkat. Ini menjadi momentum besar karena acara seperti ini baru bisa kita dapatkan lagi mungkin 30 tahun ke depan,” jelasnya.
Sejumlah produk lokal unggulan, sebut Rony Yakub seperti tenun dan anyaman ‘nentu’ dari Lohia, Kabupaten Muna, menjadi incaran peserta dari luar daerah. Produk nentu diketahui saat ini masih berstatus binaan provinsi dan termasuk dalam program One Village One Product (OVOP).
Dari total sekitar 16.600 UMKM yang ada di Sultra, baru sekitar 300 UMKM yang dilibatkan langsung dalam pameran yang berpusat di kawasan Eks MTQ Sultra. Namun, Rony Yakub melihat ini sebagai awal yang menjanjikan untuk pembinaan UMKM lebih lanjut.
“Ke depan kita akan bina lagi, karena dari Bank Indonesia itu menerapkan transaksi pakai QRIS. Tentunya untuk menyongsong acara – acara skala nasional di Sulawesi Tenggara yang akan berlangsung beberapa kali lagi,” tutupnya.
Bank Indonesia sendiri turut mendukung pameran ini dengan menyediakan 50 booth tambahan khusus untuk produk kriya dan UMKM binaan. Red