LAJUR.CO, KONAWE – Sebagai daerah yang terkenal dengan label lumbung beras, Kabupaten Konawe kembali pamer produksi melimpah petani pada musim panen raya perdana tahun 2021.
Bersama Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, Muhammad Djudul yang mewakili Gubernur Sultra, Bupati Konawe, Kery S Konggoasa menggelar panen raya di Desa Mekar Sari, Kecamatan Tongauna, Kabupaten Konawe, Rabu, (7/4/2021)
Menyaksikan langsung ajang panen raya, Bupati Kery kembali membeber kebanggaan akan peningkatan signifikan produksi beras di kabupaten yang digawanginya bersama Gusli T Sabara. Meski Sultra dilanda paceklik akibat wabah Corona, Konawe masih tetap survive lantaran produksi beras unggulnya yang terus melesat setiap tahun.
Namun begitu, ia berharap produktifitas beras ini diikuti peningkatan kesejahteraan di tingkat petani.
Politisi PAN itu mendorong pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan khusus yang berpihak pada petani. Dengan begitu harga jual beras maupun gabah stabil dan mampu menopang perekonomian mereka. Salah satunya dengan menelurkan regulasi stop impor beras.
“Untuk produk beras kita itu masih unggul. Inilah yang kita minta pada pemerintah pusat supaya petani juga makmur. Cuma sekarang ini masyarakat biasa jenuh, kita ini di Konawe sudah siap cuma kenapa masyarakat suka jenuh karena biasa kadang harga jualnya rendah sekali. Sehingga kita himbau kepada pemerintah supaya jangan mengimpor,” tuturnya kepada awak media Lajur.co.
Bagi Kery, selagi pemerintah tetap membuka kran impor beras, mustahil petani lokal mencapai taraf sejahtera.
“Perlu kita ketahui, kita harus bangga kepada kelompok tani khususnya di Kelurahan Mekar Sari ,”ujar Kery memuji produksi beras petani Mekar Jaya lokasi panen raya.
Ia berharap, kedepan harga gabah dapat dinaikan, sehingga petani bisa menikmati hasil dari kerja keras mereka.
“Dari 17 Kabupaten kita masih bertahan di angka 6,42 persen pertumbuhan ekonomi kita, karna dari Covid-19 itu semua hancur . Tapi syukur Alhamdulillah bisa teratasi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sultra, Muhammad Djudul mengapresiasi panen raya di Kelurahan Mekar Sari.
“Berdasarkan laporan, meningkat terus untuk mesin tanam berikutnya mereka bisa sampai 10. Ini satu mata rantai dari benihnya kemudian irigasinya, cara menanamnya semua dan manajemennya terkelompok,” tutur mantan PJ Sekda Muna itu kepada Lajur.co.
Sependapat dengan Bupati Konawe, Djudul mengatakan memang mesti ada kebijakan khusus menjamin harga gabah di periode panen tetap stabil dan tidak merugikan petani.
“Kita berharap ada opteker penjaminan lain yang tentu daerah lain, sehingga harga gabah maupun beras tidak dimainkan yang dapat merugikan para petani kita,” pungkasnya. CR2