LAJUR.CO, KENDARI – Kawasan Masjid Al Alam Kota Kendari Sulawesi Tenggara diputuskan menjadi pusat arena perhelatan Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) ke VIII.
Masjid terapung yang digagas eks Gubernur Sultra, Nur Alam itu bakal menjadi venue menjamu pengusaha-pengusaha se-Indonesia yang tergabung dalam lembaga KADIN selama perhelatan Munas digelar antara 30 Juni hingga 2 Juli 2021.
Hal ini disampaikan Ketua Media Center Munas KADIN Sultra, La Ode Rahmat Apiti usai mengikuti rapat bersama panitia pusat Munas KADIN di Jakarta, Rabu (16/6/2021).
Sebelumnya kawasan MTQ dan Hotel Claro sempat masuk dalam kandidat lokasi penyelenggaraan Munas KADIN di Kendari. Namun, Gubernur Sultra, Ali Mazi menyusul agar Masjid Al Alam yang dipilih.
“Untuk lokasi pembukaan ada tiga alternatif yang ditawarkan. Hotel Claro, kawasan MTQ dan area Masjid Al Alam. Rapat tadi disepakati di area Masjid Al Alam. Ini masukan dari Pak Gubernur Sultra pembukaan di area mesjid Al Alam dan Kadin pusat menyetujui ketika Ketua Kadin Sultra menyampaikan dalam forum,” ulas la Ode Rahmat Apiti.
Pemilihan kawasan Masjid Al Alam oleh Gubernur Ali Mazi bukan tanpa sebab. Orang nomor satu di Sultra itu berharap langkah ini adalah momen mendorong Masjid termegah di Sultra itu sebagai kawasan wisata religi memikat di Bumi Anoa.
“Lokasi pembukaan di area Al Alam di pilih oleh Gubernur agar masjid tersebut menjadi terkenal,” singkatnya.
Dihadiri Presiden
Menyusul keputusan tersebut, KADIN pusat selanjutnya akan berkonsultasi dengan pihak istana kepresidenan untuk melakukan cek and ricek lokasi Munas.
Pasalnya, sebagaimana diberitakan agenda Munas KADIN bakal dibuka langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo.
“KADIN pusat akan berkonsultasi dengan pihak kepresidenan mengenali lokasi pembukaan Munas. Tertanggal 30-2 Juli sudah final. Tadi siang pengurus KADIN Sultra dan pusat melakukan finalisasi persiapan di lapangan, pembukaan Munas tanggal 30 yang akan dihadiri oleh Presiden,” jelas La Ode Rahmat Apiti.
Lebih jauh, mengenai desas desus kepindahan Munas ke provinsi lain, Rahmat Apiti mengatakan informasi itu adalah adalah hoax. Hal ini juga ditegaskan oleh Ketua Umum KADIN.
“Dalam rapat dihadiri langsung panitia pusat Munas KADIN, rapat tadi sudah pembahasan teknis dan Ketum KADIN pusat berpesan agar teman teman KADIN Sultra jangan terpengaruh dengan hoax,” pungkasnya. Adm