HEADLINEKESEHATAN

Tanpa Sinar Matahari, Bisakah Kebutuhan Vitamin D Dipenuhi dari Makanan?

×

Tanpa Sinar Matahari, Bisakah Kebutuhan Vitamin D Dipenuhi dari Makanan?

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. Foto : Ist

LAJUR.CO, KENDARI – Vitamin D merupakan nutrisi penting untuk kesehatan tulang, otot, dan gigi, terutama karena membantu tubuh menyerap kalsium. Vitamin ini juga penting untuk menjaga sistem imunitas tubuh. Sayangnya banyak orang yang mengalami kekurangan vitamin ini.

Vitamin D merupakan satu-satunya nutrisi yang diproduksi tubuh ketika kulit terkena sinar matahari, menurut Amy Goodson, ahli diet dan penulis The Sports Nutrition Playbook. Namun, saat ini banyak orang di rumah saja tanpa terkena terpapar sinar matahari sehingga terjadi kekurangan vitamin ini.

“Karena banyak dari kita tidak mendapatkan cukup sinar matahari secara teratur, sebagian besar orang kekurangan vitamin D,” kata Goodson. “Tujuannya adalah untuk menghabiskan 15-20 menit di bawah sinar matahari, dengan jumlah yang baik dari kulit, selama jam-jam terik matahari (biasanya 11 pagi sampai 2 siang),” dia menambahkan.

Baca Juga :  Mengenal Kabut Otak, Penyebab Orang Sering Ngeblank

Kebutuhan vitamin D adalah sekitar 20 mikrogram (mcg) atau 800 unit internasional (IU) per hari, menurut dia. Bisakah kebutuhan itu dipenuhi dari makanan?

Menurut Goodson, mungkin saja mendapatkan cukup vitamin D melalui makanan, tetapi sangat sulit bagi mereka yang menjalani pola makan nabati atau bagi mereka yang tidak makan ikan. Ini karena makanan sumber vitamin D terbaik adalah ikan berlemak (salmon, herring, sarden, tuna), susu sapi, hati sapi, dan beberapa jenis keju.

Baca Juga :  4 Makanan Penyebab Tumor Payudara Ganas yang Perlu Dihindari

“Salmon memiliki jumlah vitamin D tertinggi, dengan 526 IU, atau 66 persen dari nilai harian, per potongan 3,5 ons (sekitar 100 gram),” kata Goodson.

Dia juga mencatat bahwa salmon liar biasanya memiliki jumlah vitamin D yang lebih tinggi daripada salmon yang dibudidayakan.

Jika Anda tidak makan ikan atau produk hewani lainnya, vitamin D masih bisa didapat dari jamur, meskipun hanya mendapatkan sekitar 4 IU per 1/2 cangkir atau sekitar 1 persen dari nilai harian.

“Catatan lain tentang jamur adalah bahwa mereka menyediakan vitamin D2 tetapi tidak D3,” kata Goodson, “dan meskipun masih baik, vitamin D2 mungkin tidak selalu meningkatkan kadar vitamin D seperti vitamin D3.”

Baca Juga :  Berlibur di Jogja, Warga Kendari Tewas Tenggelam di Embung UII

Jadi, banyak orang yang mungkin memilih mendapatkan vitamin D dari suplemen jika tidak makan ikan atau kurang terkena sinar matahari. Dalam suplemen vitamin D, rata-rata ada sekitar 2.000 IU (500 mcg) vitamin D3. National Institute of Health mengatakan bahwa mengonsumsi lebih dari 4.000 IU bisa berbahaya. Jadi, sebelum mengonsumsi suplemen vitamin D, Goodson menyarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Adm

Sumber: Tempo.co

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x