LAJUR.CO, KENDARI – Hari jadi Bhayangkara diperingati rakyat Indonesia setiap 1 Juli. Tahun ini, lembaga kepolisian nasional tersebut tepat berusia 76 tahun.
Gempita perayaan HUT Bhayangkara mulai didengungkan sejak beberapa pekan lalu oleh Polri. Rangkaian lomba hingga kegiatan sosial menyemarakkan peringatan momen sakral tahunan institusi kepolisian.
Mengutip data Tribratanews, lembaga kepolisian masuk di Sulawesi Tenggara pada tahun 1952. Persisnya tanggal 9 Januari. Praktis sudah 70 tahun lebih korps bhayangkara eksis di Bumi Anoa.
Pada tahun 1952, lembaga kepolisian Provinsi Sultra masih terpusat di Makassar. Pembentukan dilakukan berdasarkan order jawatan.
Barulah di tahun 1964, Sultra yang telah sah berdiri sebagai provinsi otonom punya bidang organisasi kepolisian tersendiri dengan status inspektur daerah kepolisian. Ialah Letkol Pol Pasono, perwira pertama yang menjabat Inspektur Daerah Kepolisian Sultra.
Dari inspektur daerah kepolisian strukturnya diubah menjadi Komdin, Komdrik (Komando Distrik), lalu Komtares (Komando Antar Resort) dan kemudian Polwil Sultra. Status Polda Sultra baru tercetus di tahun 1996.
Dalam perjalanannya, lembaga kepolisian di Sultra telah dikomandoi 20 leader. Pejabat pertama Inspektur Daerah Kepolisian di Provinsi Sultra adalah Letkol Pol Pasono. Ia memimpin korps bhayangkara ini mulai tahun 1964 hingga pada tahun 1968.
Estafet Komando Antar Resort (Komtares) di Sulawesi Tenggara lalu dijabat Letkol Makmur Dg. Sitaka hingga 1971. Selanjutnya sampai tahu 1973 dinahkodai Djabar Dg Matutu.
Saat Komtares berubah menjadi Kowil 145 Sulselra pada tahun 1973, tongkat komando dipegang Letkol F Fabanyo (1973-1976). Berikut Kolonel Cembong Hariawan (1976-1979).
Tahun 1983, Kowil 145 berganti status menjadi Polwil Sultra. Lembaga ini kemudian dijabat Kolonel Polisi Bachtiar Susanto (1979-1986). Komando berpindah
ke Kolonel Polisi Hasanudin Hariri (1986-1987). Lalu dijabat Letkol Pol Sunarto (1987-1988). Kolonel dRS. Tigor Siahaan menjabat paling singkat selama 8 bulan pada tahun 1988.
Selanjutnya Polwil Sultra diamanahkan kepada Kolonel Polisi Kresno Soekamso (1988-1990). Berikut Kolonel Polisi Pasek Suyasa (1990-1996).
Status Polda Sultra
Pada tanggal 25 September 1996, Polwil Sultra berubah status menjadi Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara berdasarkan keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No.Pol : Kep/06/IX/1996 tanggal 16 September 1996 tentang pengesahan pembentukan Polda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. total 20 perwira menjadi pucuk pimpinan tertinggi Polda Sultra sejak tahun 1996 hingga tahun 2022.
Adapun pejabat Kepala Polda Sultra ialah Kolonel Polisi Pasek Suyasa (1996-1998). Polda Sultra kala itu menaungi 4 lembaga Polres yakni Polres Kendari, Baubau, Muna, dan Kolaka. Berikut Kapolda Sultra dijabat oleh Kolonel Polisi Drs. H. Amir Iskandar (20 April 1998 – 4 Mei 2000), Kolonel Polisi Drs. M. Djoened Achmat, S.H (8 Mei 2000 – 13 November 2000).
Pada Tahun 2000 Polda Sultra naik tipe dari C ke B2 dengan pucuk pimpinan tertinggi dijabat perwira berpangkat Brigjen. Brigjen Pol. Drs. Jumain Arief, M.M kala itu diamanahkan sebagai Kapolda Sultra (13 November 2000 – 14 Juni 2001). Selanjutnya jabatan itu berpindah ke Brigjen Pol. Drs. Indarto, S.H (14 Juni 2001 – 28 Oktober 2002). Di era Brigjen Pol. Drs. Indarto, S.H struktur
Komando Polda Sultra kemudian diamanahkan kepada Brigjen Pol. Drs. T. Ashikin Husen (28 Oktober 2002 – 28 Januari 2005), yang pada tahun 2004, membentuk SPN (Sekolah Polisi Negara) Anggotoa di Wawotobi Kabupaten Konawe.
Pada Tahun yang sama yakni 2004, Polda Sultra menetapkan 5 lembaga Polres persiapan. Masing-masing Polres Kolaka Utara, Konawe Selatan, Bombana, Buton, Wakatobi.
Brigjen Pol. Drs. Edhi Susilo memimpin Polda Sultra sejak 28 Januari 2005 – 08 Agustus 2006. Di masanya, Polres Unaaha berubah nama menjadi Polres Konawe (Desember 2005) dan Polda Sultra berubah tipe dari B2 menjadi B1 (Juni 2006).
Selanjutnya Kapolda Sultra berturut dijabat Brigjen Pol. Drs. Anang Yuwono, S.H (8 Agustus 2006 – 24 Juli 2007), Brigjen Pol. Drs. Djoko Satriyo, M.Si (24 Juli 2007 – 25 Agustus 2009), Brigjen Pol. Drs. Sukrawardi Dahlan (25 Agustus 2009 – 5 Agustus 2010), Brigjen Pol. Drs. Sigit Sudarmanto, S.H, M.M. (5 Agustus 2010 – 23 Februari 2012).
Tongkat komando Polda Sultra lalu dipegang Brigjen Pol. Drs. Anis Angkawijaya, M.Si (23 Februari 2012 – 30 Oktober 2012), Brigjen Pol. Drs. Ngadino, S.H., M.M. (30 Oktober 2012 – 31 Oktober 2013), Brigjen Pol. Drs. Arkian Lubis, S.H. (31 Oktober 2013 – 3 September 2015), Brigjen Pol. Drs. Agung Sabar Santoso, S.H., M.H (3 September 2015 – 15 Desember 2016).
Saat dijabat Brigjen Pol. Drs. Agung Sabar Santoso, S.H., M.H, Polda Sultra berubah status B1 menjadi tipe B (22 November 2016).
Brigjen Pol. Andap Budhi Revianto, S.I.K menjadi Kapolda Sultra ke 16 sejak 16 Desember 2016 hingga 8 Maret 2018. Selanjutnya Brigjen Pol. Iriyanto, S.I.K (8 Maret 2020 – 27 September 2019), Brigjen Pol. Drs. Merdisyam, M.Si (27 September 2019 – 3 Agustus 2020).
Jelang akhir masa tugasnya Brigjen Pol Merdisyam, pada April 2020 Polda Sultra naik tipe dari B ke tipe A. Kapolda Sultra kemudian dipimpin perwira berpangkat Irjen Pol yang kala itu diserahterimakan kepada Irjen Pol Drs. Yan Sultra Indrajaya, S.H
Kini, pucuk pimpinan tertinggi Polda Sultra dinahkodai Irjen Pol Drs. Teguh Pristiwanto. Polda Sultra juga telah berkembang dengan membawahi 11 Polres mencakup Polres Kendari, Polres Konawe, Polres Konawe Utara, Polres Konawe Selatan, Polres Kolaka, Polres Kolaka Utara, Polres Bombana, Polres Muna, Polres Wakatobi Polres Buton, Polres Buton Utara. Adm