SULTRABERITA.ID, KENDARI – Pemerintah terus berupaya menanggulangi penyebaran virus corona. Untuk menangkal sebaran virus ini, BUMN pun dilibatkan.
Salah satu perusahaan pelat merah, PT RNI (Persero) mendatangkan alat tes virus corona atau rapid test COVID-19 dari China. Alat itu masuk ke Indonesia Kamis pekan ini setelah mendapat restu dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
BACA JUGA :
- 5 Beasiswa Unggulan untuk Perempuan yang Ingin Kuliah di Luar Negeri
- Pemprov Sultra Inisiasi Sunatan Massal Gratis 300 Anak Prasejahtera di Klinik TNI AL
- Yuk! Ramaikan Event Kalla Toyota Fun Run Festival Merah Putih 2025, Catat Tanggal & Lokasinya
- Kick Off QRIS Jelajah Budaya Indonesia Sultra di Pesta Rakyat Claro, Dimeriahkan Bazar UMKM
- Sidak di Dinas Ketahanan Pangan, Hugua: Disiplinitas ASN Naik, Kantor Terburuk Masih DKP
“Rapid test sudah bisa masuk. Mulai hari ini (Kamis) masuk. Sudah disetujui,” kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam teleconference, Kamis lalu (19/3/2020).
Arya mengaku tak tahu secara pasti jumlah alat tes yang masuk. Yang pasti, kata dia, alat itu akan masuk secara bertahap. Kemudian, alat itu akan didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit rujukan pemerintah.
“Penyaluran akan dikirimkan ke rumah sakit-rumah sakit rujukan,” tambahnya.
Alat ini diklaim bisa mendeteksi virus corona dalam waktu singkat. Arya sebelumnya pernah mengatakan, alat ini butuh waktu paling tidak 15 menit.
“Jadi tes corona namanya rapid test, yang dia bisa hasilnya bisa keluar hanya beberapa menit, 15 menit sampai 3 jam,” katanya.
Alat yang akan didatangkan sebanyak 500 ribu unit. Namun, Arya menuturkan, alat ini merupakan pendeteksi awal untuk melacak virus corona.
“Kalau bisa rapid test dengan cepat dikasih izin permasalahan yang jadi kendala bisa terselesaikan. Walaupun rapid test bukan tes terakhir. Karena kalau dilihat positif bisa melangkah lebih jauh tes lab yang butuh 2 hari itu,” paparnya. Adm
Sumber : detik.com
Judul : https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-4948551/alat-tes-corona-secepat-kilat-dari-china-mendarat-di-ri