BERITA TERKINIHEADLINEKESEHATANMETRO

Rapid Tes di Kampus UHO, Calon Maba Dibiarkan Berkerumun dan Tak Pakai Masker

×

Rapid Tes di Kampus UHO, Calon Maba Dibiarkan Berkerumun dan Tak Pakai Masker

Sebarkan artikel ini

SULTRABERITA.ID, KENDARI – Prosesi Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang digelar di Auditorium Mokodompit Universitas Halu Oleo (UHO), Minggu 4 Juli 2020, mengabaikan protocol kesehatan Covid-19.

BACA JUGA :

Baca Juga :  DLH Sultra Tingkatkan Kapasitas Tim Inspeksi Proper 2022

Bagaimana tidak, para calon mahasiswa baru (Maba) ini terlihat berkerumun dan saling berdesakan di depan auditorium saat mengantre tes cepat Corona oleh petugas kesehatan.

Padahal, seyogyanya ada batasan jarak atau physical distacing yang patut ditaati di tengah kondisi penyebaran wabah Corona yang terus meningkat di Kota Kendari.

Calon mahasiswa tak kenakan masker saat mengikuti Rapid tes di Kampus UHO

Tak hanya itu saja, banyak calon mahasiswa bahkan tidak mengenakan masker layaknya aturan wajib bagi mareka yang berada di tengah keramaian guna menghindari transmisi virus.

Baca Juga :  Marak Kriminal Jalanan di Kendari, Kapolri Kirim 210 Pasukan Respon Cepat

Pihak panitia atau pengamanan kampus UHO juga tidak terlihat menertibkan kerumunan massa tes UTBK-SBMPTN tersebut.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19, Kota Kendari, dr Algazali menyatakan harusnya pihak kampus lebih disiplin menerapkan protocol Covid-19 saat tes berlangsung.

“Semestinya physical dan social distancing diterapkan baik. Ini demi memutus mata rantai penyebaran corona,” ucap Algazali yang menyayangkan kondisi tersebut.

Baca Juga :  Milenial Pomalaa Melek Pertanian Organik Berkat Support PT Vale

Terpisah, saat dikonfirmasi tentang abainya protokol Covid-19 saat tes, Wakil Rektor III UHO, Nur Arafah, menyampaikan dalih jika penyelenggaraan tes Covid-19 digelar mendadak. Sehingga tidak ada persiapan matang terkait penertiban tes tersebut.

“Itulah yang saya pikirkan, soalnya waktu yang mepet pada satu tempat. Mungkin meja layanan yang harus banyak,” ujar Nur Arafat. Adm

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x