LAJUR.CO, KENDARI – Penanganan korban banjir yang terjadi pada lima kecamatan di Kabupaten Kolaka sudah mencapai 85 persen. Informasi tersebut disampaikan Pj Bupati Kolaka Dr Andi Makkawaru saat ditanya tentang update penanggulangan pascabanjir Pemkab Kolaka, Selasa (27/1).
Aktivitas belajar mengajar di sejumlah sekolah yang sebelumnya terendam banjir dikabarkan sudah kembali berjalan normal. Pemkab Kolaka juga telah melakukan rehabilitasi sebagian rumah warga di Kecamatan Samaturu yang porak-poranda akibat bencana banjir.
“85 persen tertangani. Wilayah yang terdampak kita lakukan penyaluran sembako. Ada 4 rumah di Kecamatan Samaturu yang terparah kena banjir, 2 unit sudah selesai direhabilitasi, 2 unit lagi dalam proses. Damkar juga bekerja ikut membersihkan jalanan dan drainase yang tersumbat,” jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sultra tersebut.
Andi Makkawaru mengatakan, empat unit bangunan sekolah yang sempat terendam banjir sudah difungsikan. Kegiatan belajar mengajar di sekolah itu pun kini berjalan normal.
Pihaknya kini tengah mengecek kondisi jaringan air bersih di kecamatan yang berdampak banjir untuk menjamin kebutuhan air bersih masyarakat terpenuhi.
Ia menyebut, Pemkab Kolaka sejauh ini belum mencabut status tanggap darurat bencana di Bumi Mekongga.
“Kita lihat perkembangan kedepan. Statusnya bisa turun menjadi siaga tapi sekarang masih status tanggap darurat,” sambungnya.
Sebagai informasi, bencana banjir melanda Kabupaten Kolaka pada Sabtu (2/1). Bencana banjir dipicu curah hujan tinggi dan meluapnya air Sungai Ulu Wolo yang mengakibatkan pemukiman warga termasuk gedung sekolah terendam air.
Jumlah korban banjir dilaporkan Pemerintah Kabupaten Kolaka sebanyak 1.011 unit. Adapun bangunan sekolah yang ikut terdampak adalah SMP 1 Latambaga, SD 1 Mangolo, SD 2 Mangolo, TK Idata Latambaga berikut fasilitas umum berupa 3 unit masjid.
Jumlah total rumah yang terdampak mencapai 1.011 rumah tersebar di Kecamatan Kolaka, Kecamatan Latambaga, Kecamatan Samaturu, Kecamatan Wolo, dan Kecamatan Iwoimendaa.
Dari lima kecamatan yang terendam banjir, BPBD setempat mencatat ada 7 kelurahan dan 5 desa yang masuk dalam daftar korban banjir. Jumlah terbanyak rumah warga terendam banjir berada di wilayah Kecamatan Latambaga, yakni sebanyak 760 unit rumah.
Selain meluapnya air sungai Ulu Wolo, lanjut Andi Makkawaru mengatakan banjir juga disebabkan adanya penyumbatan aliran sungai di bibir pantai. Adm