LAJUR.CO, KENDARI – Film Mosonggi hasil karya lokal anak Kendari tayang perdana pada hari kamis, 4 Januari 2024 di bioskop Hollywood Square. Pemutaran pertama ini ramai mendapat apresiasi dari tokoh masyarakat Tolaki dan penonton.
Meski mengusung cerita tentang budaya lokal, film bergenre komedi romantis itu sukses membius penonton dengan aksi kocak para pemain. Sepanjang pemutaran film, penonton tak henti dibuat tertawa dengan aksi konyol pemeran Film Mosonggi.
Hampir setiap scene film Mosonggi dibumbui humor yang membuat suasana bioskop ‘pecah’.
Film Mosonggi mengisahkan cinta muda mudi dari daerah Sulawesi Tenggara bernama La Nggai (Ovil Putra), mahasiswa yang bekerja sampingan sebagai tukang ojek online, suatu ketika jatuh hati pada Nurmiati (Nanda Nur Ariska), mahasiswi kedokteran, anak keluarga kaya yang paling suka makan Sinonggi (Mosonggi).
La Nggai sendiri merupakan pemuda suku Buton yang tidak suka sama Sinonggi. Hubungan keduanya ditentang orang tua Nurmiati yang notabene pengusaha sagu, bahan baku sinonggi.
Tantangan dimulai ketika La Nggai diharuskan meracik Sinonggi terenak makanan khas suku Tolaki sebagai syarat menikahi Nurmiati. Babak perjuangan cinta La Nggai kepada Nurmiati pun dimulai.
Produser pelaksanaan film Mosonggi Muharam mengatakan, semua yang terlibat dalam projek ini adalah anak-anak asli dari Sulawesi Tenggara.
“Pemeran utamanya semua anak-anak Sulawesi Tenggara, kru Sulawesi Tenggara bahkan saya sendiri anak Sulawesi Tenggara,” ucap Muharam yang hadir pada pemutaran film perdana Mosonggi, Kamis (4/12/2023).
Ditemui di lokasi pemutaran film, Ketua Himpunan Pengusaha Tolaki Rusmin Abdul Gani membeber sejumlah fakta menarik dari film Mosonggi. Film ini kata dia, berhasil menyatukan suku-suku yang ada di Sulawesi Tenggara. Alur cerita terbukti makin melekatkan suku-suku di jazirah Sultra.
“Menarik karena adanya rasa persatuan antara semua suku-suku yang ada di Sulawesi Tenggara. Seperti yang tadi suku Buton, suku Wolio, suku Tolaki, dan suku Papua Itu menandakan sagu itu bikin melengket dan siapa pun yang pernah makan sinonggi dia tidak akan pernah melupakannya,” tutur Rusmin.
Hal sama juga diutarakan Ketua Umum DPD Lembaga Adat Tolaki Masyhur Masie Abunawas yang turut menyaksikan tayang perdana film Mosonggi di Bioskop Hollywood Kendari.
“Bagus sekali. Film ini film persatuan suku-suku di Sultra,” singkat Masyhur Masie.
Kesuksesan film Mosonggi oleh Muharam maupun Rusmin Abdul Gani memungkinkan rencana rilis film Mosonggi II.
“Harapannya semoga film Mosonggi ini ada film-film selanjutnya khususnya di Sulawesi Tenggara umumnya Indonesia,” lanjut Muharam.
Laporan : Ika Astuti