SULTRABERITA.ID, KENDARI – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sulawesi Tenggara bekerjasama dengan Balai Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Sultra menyelenggarakan Pemeriksaan Swab Masal Bagi tenaga kesehatan. Tes diagnostik Corona dipusatkan Labkesda Sultra ini digelar selama empat hari berturut mulai 22-25 Oktober 2020.
Kegiatan dalam rangka deteksi dini dan memutus mata rantai penyebaran virus ini turut dihadiri Ketua IDI Wilayah Sultra, dr Laode Rabiul Awal, Sp.B.KB, Wakil Ketua Tim Kesiapsiagaan Covid-19 IDI Sultra, dr Rizal Alisi, Sp.OT M.Kes dan Kepala Labkesda Sultra, dr Irma Jumiati.
Ketua Panitia Uji Swab Massal, dr Muhammad Marfaisal mengatakan target peserta tes kali ini sebanyak 500 tenaga kesehatan. Sasaran terdiri dari berbagai profesi diantaranya dokter, dokter gigi, perawat, apoteker, analis kesehatan, bidan serta tenaga kesehatan lainnya.
Wakil Ketua Tim Kesiapsiagaan Covid-19 IDI Sultra, dr Rizal Alisi, Sp.OT menyebutkan, kegiatan ini merupakan sebuah bentuk kepedulian kepada tenaga kesehatan yang saat ini telah banyak terkena virus covid-19 ini.
Sementara itu, Kepala Labkesda dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada IDI Wilayah dan Tim Kesiapsiagaan Covid-19 IDI Sultra yang telah menginisiasi pelaksanaan kegiatan ini.
“Tenaga kesehatan adalah yang paling rentan dan paling besar risikonya untuk terpapar virus covid-19, tentunya melalui kegiatan ini insya allah merupakan salah satu ikhtiar kita untuk memutus rantai penularan covid-19 utamanya di lingkup tenaga kesehatan” ujarnya.
Ketua IDI wilayah Sultra, dr La Ode Rabiul Awal menyatakan bahwa berdasarkan data nasional jumlah dokter yang meninggal akibat Covid sampai hari ini berjumlah 150 orang. Sedangkan, kasus meninggal tenaga kesehatan di Sultra berjumlah 2 orang masing-masing seorang dokter gigi dan kesehatan lingkungan.
“Mimpi saya sebagai Ketua IDI dan sebagai organisasi profesi kesehatan menekan seminimal mungkin atau bila perlu kita pertahankan angka tersebut, tidak ada lagi tenaga kesehatan/tenaga medis yang harus kehilangan nyawa karena pandemi Covid ini” tuturnya.
Dokter Wayonk sapaan akrab menambahkan, selain pelaksanaan protokol kesehatan dan penggunaan Alat Pelinding Diri (APD) bagi tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan, guna meminimalkan risiko kesakitan ataupun kematian di kalangan tenaga kesehatan harus kita lakukan deteksi dini.
Salah satu peserta swab yakni dr Fitriani asal Buton Utara memberikan komentar jika kegiatan ini sangat bermanfaat bagi tenaga medis.
“Melalui kegiatan ini kami tenaga kesehatan bisa terdeteksi secara dini sehat ataupun sakit Covid-19. Kegiatan ini semoga bisa diulang di kemudian hari ataupun bulan depan” ujarnya. Lin
#lawancovid-19
#Ingatpesanibu
#Mencucitanganpakaisabun
#memakaimasker
#menjagajarak
#menghindarikerumunan