LAJUR.CO, KENDARI – Peringatan hari jadi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ke-60 pada 27 April ini digelar lebih sederhana. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, perayaan momen bersejarah Bumi Anoa tanpa gegap gempita panggung hiburan yang heboh plus pesta kembang api.
Ada alasan dibalik keputusan Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto memilih perhelatan puncak acara tahunan HUT Sultra secara sederhana.
Berkaca dari musibah bencana hidrometeorologi yang beruntun melanda beberapa wilayah di Sultra, Andap memilih fokus pada esensi utama tugas-tugas pengabdian, memaksimalkan pelayanan publik dan memberikan kinerja terbaik bagi masyarakat Bumi Anoa. HUT Sultra dikemas sederhana sebagai bentuk empati terhadap masyarakat Sultra yang menjadi korban bencana alam.
“Kemarin bencana hidrometeorologi di Kolaka, Kendari dan Kolaka Utara. Banyak tantangan dan tugas yang harus diantisipasi,” ucap Kapolda Sultra periode 2016-2018 tersebut usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Sultra dalam rangka HUT Sultra, Jumat (26/4/2024).
Jelang akhir masa jabatan sebagai Pj Gubernur Sultra, Andap berharap dapat menorehkan teladan dan kebaikan bagi masyarakat Bumi Anoa.
Pada 27 April besok, seremonial HUT Sultra hanya akan diisi gelaran upacara yang dirangkaikan dengan pesta kuliner tradisional. Agenda perayaan HUT ke-60 Sultra yang dihelat secara sederhana juga diumumkan Andap saat menyampaikan pidato pada Rapat Paripurna DPRD Sultra dipimpin Ketua DPRD Sultra Abdurahman Saleh.
Sejumlah pesan haru turut diutarakan Andap dihadapan puluhan anggota DPRD Sultra, selaku Penjabat Gubernur Sultra yang sebentar lagi memasuki masa purnabakti.
Memimpin Provinsi Sultra selang masa transisi, Andap mengakui banyak beban tanggung jawab yang harus dihadapi sebagai bukti pengabdian kepada negara sekaligus dedikasi terhadap masyarakat Bumi Anoa.
“Saya bukan putra daerah, saya terima sebagai amanah sebagai Pj Gubernur Sultra mengabdikan diri pada negara sebagai pelayan publik. Semua bukan saya rencanakan, ada risiko, suka tidak suka saya hadapi, risiko pensiun dini demi Bumi Anoa yang sangat saya cintai,” ungkap Andap.
Meski tak terlahir sebagian putra daerah, Andap memastikan komitmen pengabdian terbaik bagi masyarakat Provinsi Sulawesi Tenggara. Adm