LAJUR.CO, KENDARI – Penjual buah di kawasan Tugu Lagadi, Kabupaten Muna Barat (Mubar), meraih omset yang cukup menggembirakan. Wa Ode Ira, salah satu pedagang buah yang telah berjualan di kawasan ini, mengungkap bahwa pendapatannya bisa mencapai Rp5 jutaan tergantung pada situasi dan musim.
Wa Ode Ira mulai membuka lapaknya dari pagi hingga jam 10 malam. Menurutnya, pendapatan yang dihasilkan bisa sangat fluktuatif, tergantung pada musim dan momen tertentu.
Pada hari biasa, ia bisa mendapatkan pendapatan sekitar Rp2 juta per hari. Namun, saat ada peristiwa besar seperti kampanye politik, pemilu, atau lebaran, omzet yang didapatkan bisa melonjak drastis hingga mencapai Rp5 juta per hari.
“Paling sedikit Rp2 juta, paling rame bisa dapat lima juta rupiah per hari.” kata Wa Ode Ira, Selasa (26/11/2024).
Warga Desa Sawerigadi, Kecamatan Barangka ini merupakan satu dari beberapa pedagang buah di sekitar Tugu Lagadi dengan stok yang sangat variatif.
Wa Ode Ira sendiri menjual berbagai jenis buah yang didatangkan dari berbagai daerah.
Adapun ragam buah yang dijualnya seperti salak dari Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel), anggur dari Raha, Kabupaten Muna dan semangka tanpa biji dari Kota Kendari.
“Ada yang dari Kambara, Raha, Kendari juga seperti apel, semangka non biji. Anggur kita ambilnya di Raha. Kalau salak dari Mubar, ada juga dari Enrekang,” ungkapnya.
Selain itu, ada juga buah apel yang didatangkan dari Kambara, Mubar. Harga buah-buahan yang dijualnya pun bervariasi, seperti anggur dihargai dengan harga tertinggi mencapai Rp90.000 per kilogram.
Kawasan Tugu Lagadi, selama ini dikenal sebagai titik pertemuan berbagai jalur, pernah diwacanakan untuk dikembangkan sebagai pusat ekonomi dan jasa. Masa pemerintahan LM Rajiun di Mubar, rencananya kawasan ini akan dibangun fasilitas terminal penghubung, area jualan untuk pedagang, serta rest area bagi wisatawan dan pengguna jalan.
Pengembangan kawasan ini diharapkan dapat menjadi pusat aktivitas ekonomi yang lebih besar dan mendatangkan peluang usaha lebih banyak bagi para pedagang lokal, termasuk penjual buah seperti Wa Ode Ira.
Keberadaan pedagang buah di kawasan ini menunjukkan peran penting para pelaku usaha mikro dalam mendukung perekonomian lokal. Dengan berbagai jenis buah berkualitas dan harga yang bervariasi, mereka berhasil menarik pelanggan dari berbagai kalangan.
Prospek pengembangan kawasan Tugu Lagadi menjadi sentra ekonomi juga membuka peluang bagi pedagang untuk memperluas jangkauan pasar mereka, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru. Red