LAJUR.CO, KENDARI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe dan Pemkab Buton Utara (Butur) melakukan penandatanganan Kerjasama Antar Daerah (KAD) menjamin ketersediaan pasokan dari daerah surplus ke daerah defisit. Penandatanganan KAD dilakukan Pj Bupati Konawe Stanley dan Bupati Butur Muh Ridwan Zakaria saat Capacity Building Laporan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Award 2024, Kamis (23/1/2025).
Pj Bupati Konawe Stanley mengatakan, KAD ini merupakan bagian upaya menekan inflasi di daerah dengan menjamin ketersediaan beberapa komoditi strategis seperti beras dan ayam. Lewat kerjasama tersebut, surplus beras di Kabupaten Konawe bakal didistibusikan untuk menyuplai kebutuhan pangan masyarakat Butur yang selama ini mengalami defisit produksi beras.
“Di Konawe kita surplus beras. Produksi kita 142 ribu ton, sementara kebutuhan 21 ribu ton, ada 120 ribu ton yang akan ditindalanjuti untuk dikerjasamakan,” kata Stanley.
Bupati Butur Muh Ridwan Zakaria menyambut positif kemitraan perdagangan komoditi pangan dengan Pemkab Konawe. Kata dia, sebagai daerah lumbung beras, Pemkab Konawe nantinya akan membackup kebutuhan konsumsi beras Kabupaten Butur. Dengan begitu, inflasi di Kabupaten Butur yang selama ini dipicu kelangkaan dan tingginya harga komoditi beras dapat teratasi dengan cepat.
Sejalan dengan itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sultra Doni Septadijaya yang turut menyaksikan penandatangan KAD Pemkab Butur dan Pemkab Konawe mengatakan, BI berkomitmen mendorong kemitraan perdagangan komoditi antar daerah surplus dan daerah defisit di seluruh kabupaten kota di Provinsi Sultra.
“BI mendorong melakukan kerjasama antar daerah surplus dan defisit. Kebutuhan beras Butur akan dipasok oleh Konawe. Perdagangan ini akan kita dijaga, termasuk bantuan angkutan transportasi ke daerah masing-masing,” jelasnya.
Asisten II Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Sultra Yuni Nurmalawati mengapresiasi langkah kerjasama antara daerah serta dukungan penuh Bank Indonesia. Ia menyatakan, program ini sejalan dengan agenda TPID Provinsi Sultra yang fokus mengendalikan inflasi dengan ketersediaan pasokan di daerah.
Menurutnya, kegiatan Capasity Building digagas BI Sultra menjadi momen bagi pemerintah kabupaten melihat peluang kerjasama perdagangan antar daerah sehingga bisa bersinergi menjamin ketersediaan pasokan komoditi strategis.
“Kita mengapresiasi apa yang sudah dilakukan hari ini. Alhamdulillah, inflasi Sultra terjaga di rentang yang aman, lebih rendah dari inflasi nasional. Capasity Building jadi momen melihat potensi dimiliki di Sultra, apa yang bisa dikerjasamakan antara daerah surplus dan defisit,” jelasnya.
Ia berharap, prestasi TPID Award diraih Provinsi Sultra tahun 2024 di tingkat nasional dapat dipertahankan salah satunya dengan memperluas implementasi program KAD yang kini telah berjalan serta melakukan inovasi dalam rangka menjaga inflasi.
“Kita mempertahankan prestasi yang sudah ada sambil mengidentifikasi apa-apa saja keunggulan yang dapat dikembangkan. TPID kota dan daerah jangan sungkan melakukan koordinasi, perkuat sinergitas antar daerah,” tegas Yuni. Adm