LAJUR.CO, KENDARI – Kebijakan efisiensi anggaran yang kini diterapkan Presiden RI Prabowo Subianto tak membuat Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, gentar menyuarakan percepatan pembangunan jembatan jalan di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara (Konut).
Sebagaimana diketahui, jalan Trans Sulawesi di Kabupaten Konut kini terputus akibat banjir parah. Warga terpaksa menggunakan pincara agar bisa melewati ruas jalan tersebut. Lebih dari sebulan, arus transportasi darat di wilayah tersebut lumpuh.
Melihat langsung penderitaan warga dan dampak banjir saat kunjungan ke Sambandete pada Rabu (9/4/2025), Ridwan Bae optimistis Presiden Prabowo akan menyetujui usulan percepatan pembangunan jembatan layang di Konut. Terlebih, solusi ini menjadi satu-satunya opsi agar mobilisasi barang dan jasa lintas provinsi bisa kembali normal.
Politisi Golkar itu mengakui banyak proyek infrastruktur yang tertunda akibat kebijakan efisiensi. Namun, menurutnya, kasus di Konut layak mendapat atensi dan prioritas khusus dari pemerintah pusat.
“Saya percaya bahwa presiden kita, Pak Prabowo, akan setuju. Efisiensi tidak akan melupakan asas prioritas. Nah, ini sangat-sangat prioritas untuk segera diatasi dan bisa dianggarkan di tahun 2025 atau 2026,” kata Ridwan Bae saat diwawancarai di lokasi banjir Trans Sulawesi, Konut.
“Konektivitas tidak boleh putus—baik untuk angkutan orang, barang, jasa, maupun logistik lainnya. Jangan sampai kebutuhan riil antara Sultra dan Sulteng terhambat,” sambung Ridwan.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN), Yudi Hardiana, yang turut mendampingi Ridwan Bae, menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh Komisi V DPR RI yang mendorong percepatan penyelesaian akses jalan yang terputus di jalur Trans Sulawesi wilayah Konut.
Ia mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan analisis dan menyusun desain konstruksi jalan layang di Konut. Desain tersebut turut dipaparkan Yudi di hadapan Bupati Konut, Ikbar, dan Wakil Bupati, Abu Haera, yang ikut mendampingi kunjungan Ridwan Bae di lokasi banjir.
“Kami sangat mendukung Pak Ridwan dalam mendorong percepatan ini,” ungkapnya.
Yudi menerangkan, total ruas jalan yang akan dibangun agar arus transportasi kembali normal mencapai panjang 745 meter. Besaran anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp60 miliar.
Anggaran pembangunan tersebut diusulkan masuk dalam penganggaran tahun 2026 lewat skema pendanaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan pola multiyears.
Jika disetujui, proyek infrastruktur ini akan dikerjakan dalam tiga segmen yang mencakup konstruksi pile slab atau jalan layang serta jalan pendekat.
“Segmen 1 sepanjang 318 meter adalah jalan pendekat dari arah Kendari. Segmen 2 sepanjang 304 meter berupa pile slab. Segmen 3 sepanjang 122 meter merupakan jalan pendekat,” rinci Yudi. Adm
