LAJUR.CO, KENDARI – Gubernur Ali Ali Mazi bersama Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso melakukan aksi tanam mangrove di sepanjang Teluk Kendari, Senin (15/5/2023).
Program nasional penanaman mangrove ini dilaksanakan secara serentak oleh jajaran TNI di seluruh Indonesia, termasuk diantaranya di Provinsi Sultra. Tahun 2023, total 37 provinsi se-Indonesia terlibat dalam aksi serupa, dimana ada 370 lokasi penananam bibit mangrove dengan jumlah 1.100.169 pohon bakau disebar.
Kegiatan penanaman bibit mangrove di seluruh Indonesia tahun ini mengusung tema “Mangrove For Better Life”. Di Jakarta, aksi penghijauan kawasan pesisir dengan tanaman mangrove dipimpin langsung Presiden RI Joko Widodo bersama Panglima TNI, Kapolri dan Menteri Pertahanan RI berpusat di kawasan Pantai Indah Kapuk Jakarta.
Khusus di Sultra, program penanaman mangrove serentak lengkap dihadiri Gubernur Sultra, Pangdam XIV Hasanuddin, Ketua DPRD Provinsi Sultra Abdurrahman Saleh, Forkopimda Sultra, Kajati Sultra, Danrem 143 Halu Oleo, Danlanal Kendari, Danlanud Haluoleo, Bupati/Walikota se-Sultra, Kabinda Sultra serta pejabat militer dan lembaga vertikal lain.
Di awal sambutan, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso tak lupa mengucapkan selamat ulang tahun kepada Provinsi Sultra yang baru saja merayakan hari jadinya yang ke-59 pada 27 April lalu.
Ia juga melaporkan sepanjang periode Maret sampai dengan Mei 2023, Kodam XIV/Hasanuddin telah menuntaskan penanaman bibit mangrove pada 24 titik, dengan luas areal sekitar 312.000 hektar. Total bibit mangrove yang disebar mencapai 46 ribu pohon.
“Tentunya kegiatan ini sudah sesuai harapan dari pemerintah, dan harapan kita bersama bahwa nantinya akan bermanfaat untuk kita bersama, yang mottonya hari ini Mangrove for Better Life, jadi ini untuk kehidupan kita kedepannya yang lebih baik lagi,” ungkapnya.
Jenderal TNI bintang dua itu agar jajaran TNI merawat dengan baik bibit mangrove yang ditanam sehingga program penghijauan kawasan mangrove berjalan sukses.
“Kalau mati, wajib diganti. Kasih nama by name, mati ganti, mati ganti, sampai mana yang tahan. Karena kalau kita lihat, pohon mangrove ini, kita sudah tahu bersama, ini sangat membantu kita terutama daerah-daerah pantai untuk menjaga abrasi, longsor, dan juga sebagai tempat limpahan ikan-ikan dan sebagainya, menghasilkan juga makanan mereka, jadi sangat banyak manfaatnya,” terangnya.
Sejalan dengan itu, Gubernur Sultra menyampaikan keberadaan hutan mangrove, memiliki peran yang sangat vital dan manfaat yang besar, baik secara ekonomi, ekologi, maupun pertahanan dan keamanan khususnya di wilayah pesisir.
“Pemanfaatan area mangrove untuk kawasan pemukiman baru, memanfaatkan area mangrove seperti area budidaya ikan dan udang, kerusakan mangrove akibat aliran limbah kimiawi, ilegal logging, dan pemanfaatan untuk bahan baku produksi arang,” kata Ali Mazi. Adm