LAJUR.CO, KENDARI – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra memberdayakan siswa sekolah menengah kejuruan secara massal memproduksi pakaian seragam pelajar se-Sultra. Program ini dicanangkan pasca launching pakaian desain dan tenun siswa SMK bersama Gubernur Sultra Ali Mazi dan KADIN Sultra, Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh, Rabu (9/5/2023).
Pada momen tersebut, Gubernur Ali Mazi tampil khusus mengenakan desain baju yang dijahit oleh siswa SMK. Orang nomor satu di Sultra itu sempat memberi jempol kualitas baju dijahit oleh siswa SMK yang ia kenakan. Kata dia, hasilnya tak kalah dengan penjahit profesional.
“Padahal ini tidak diukur. Bisa Pas. Bagus,” puji Ali Mazi.
Kata Kepala Dikbud Sultra Yusmin, total ada empat lembar baju tenun Gubernur Ali Mazi dijahit oleh siswa SMK. Ada yang berasal dari siswa SMKN 1 Kolaka, SMKN 1 Konawe , SMKN 3 Baubau dan SMK 3 Kendari. Khusus yang dipakai hari itu adalah produksi siswa SMKN 3 Baubau.
Direktur SMK direktorat Jenderal Pendidikan Advokasi Kemendikbudristek DR Wardhani Sugianto yang juga hadir dalam acara launching juga ikut memakai baju yang dijahit SMKN 1 Unaaha.
Kata Yusmin, pakaian tenun produksi siswa SMK sengaja dipakai langsung oleh Gubernur Sultra dan beberapa pejabat dalam momen seremonial acara penting sebagai strategi promosi. Ini juga menandai jika kualitas baju seragam SMK mumpuni dan punya daya saing.
“Bisa dilihat sendiri pakaian dikenakan Pak Gubernur itu dijahit dan didesain siswa SMK. Bahkan Pak Gubernur puas dengan hasilnya,” ujar Yusmin yang kala itu ikut memakai baju produksi siswa SMK di Kendari.
Saat ini siswa SMK dipercaya menerima orderan untuk menjahit baju seragam secara massal.
“SMK se-Sultra sudah bergerak jahit baju seragam. Yang di Kendari jahit seragam siswa di Kendari, yang di Kolaka, Baubau begitu juga. Tiap daerah mulai jalan,” ujar Yusmin.
Dikbud Sultra juga ikut menggandeng KADIN untuk memaksimalkan pemasaran produk pakaian jadi siswa sekolah kejuruan.
“Kedepan, kata sehinga masyarakat kini bisa mengandalkan siswa kejuruan untuk produksi baju, desain dan jahit. Kalau program ini jalan, kita bisa kurangi pengangguran dan ini sejalan dengan program nasional Merdeka Belajar,” jelas Yusmin. Adm