LAJUR.CO, KENDARI – Masalah narkoba yang semakin meluas hingga kalangan pelajar mendapat perhatian serius dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Kendari bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari.
Kepala sekolah dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga SMP, dikumpulkan di Aula Samaturu, Kantor Balai Kota Kendari, untuk membahas upaya pencegahan narkoba serta pengelolaan sampah di lingkungan sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kendari, Saemina, mengungkapkan tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan bahaya narkoba kepada satuan pendidikan melalui kepala sekolah.
“Tujuannya adalah mensosialisasikan bahaya narkoba di satuan pendidikan kepada para kepala sekolah. Nantinya, mereka dapat menyampaikan pesan tersebut kepada siswa dan guru, bahwa narkoba sangat berbahaya,” ujar Saemina, Selasa (14/01/2025).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh 126 sekolah dasar (SD) negeri dan swasta, 42 SMP negeri dan swasta, serta 183 TK atau PAUD. Namun, hanya 15 sekolah negeri dari tingkat PAUD yang hadir secara langsung pada hari itu.
Pj Walikota Kendari, Parinringi, menekankan pentingnya peran kepala sekolah sebagai ujung tombak dalam menangani isu narkoba di satuan pendidikan. Ia juga mendorong penggunaan teknologi seperti CCTV di area strategis sekolah, seperti kantin dan lapangan olahraga, untuk membantu pengawasan terhadap para siswa.
“Meskipun pemasangan CCTV tidak dapat dilakukan serentak di semua sekolah, setidaknya harus ada di tempat-tempat strategis yang sering menjadi pusat aktivitas siswa. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, minimal bisa terdeteksi sejak dini,” kata Parinringi.
Kepala BNN Kota Kendari, Mohammad Dafi Bastomi, memperingatkan ancaman narkoba yang kini hadir dalam bentuk-bentuk baru yang sulit dikenali. Oleh karena itu, ia meminta kepala sekolah untuk lebih memahami jenis-jenis narkoba yang terus berkembang.
“Kami mengundang kepala sekolah untuk mempelajari produk-produk narkoba yang dikemas dalam bentuk baru, sehingga mereka bisa lebih waspada dan mengambil tindakan yang tepat,” tutur Mohammad Dafi Bastomi.
Ia juga memaparkan data yang menunjukkan peningkatan kasus narkoba di kalangan pelajar, yang menurutnya merupakan ancaman serius bagi masa depan generasi muda di Kota Kendari.
Saemina berharap satuan pendidikan di Kota Kendari terbebas dari narkoba dan mampu melindungi peserta didik dari paparan narkotika.
“Kami berharap satuan pendidikan bersih dari narkoba, dan tidak ada peserta didik yang terindikasi atau terpapar narkoba,” tutup Saemina.
Laporan: Ika Astuti