LAJUR.CO, KENDARI – Pj Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto menerima audiensi rombongan tokoh adat masyarakat Kabupaten Buton Tengah, Jumat (5/4/2024). Silahturahmi dilakukan jelang penganugerahan gelar kehormatan adat dan budaya Buton Tengah terhadap Andap Budhi Revianto.
Budayawan Sultra sekaligus Tokoh Adat Masyarakat Buton Tengah Prof Dr La Niampe MHum mengatakan, penganugerahan gelar kehormatan adat dan budaya Buton Tengah akan dilangsungkan pada akhir April mendatang.
Prof La Niampe menyebut, tokoh adat dari tujuh wilayah Buton Tengah sepakat menganugerahkan gelar adat sakral ‘Kolakino Liwu Pancana’ kepada Andap Budhi Revianto. Gelar kehormatan adat dan budaya Buton Tengah ini mengandung makna filosofis ‘Bangsawan yang Dimuliakan oleh Negeri Pancana’.
“Negeri Pancana ini lebih tua dari Kerajaan Buton. Pancana cukup luas meliputi Muna dan Buton,” ujar Prof La Niampe.
Penyematan gelar adat itu bukan tanpa alasan. Kata Prof La Niampe, hal tersebut dilatarbelakangi riwayat andil Andap Budhi Revianto saat masih menjabat Kapolda Sultra yang berhasil memediasi insiden konflik di Kelurahan Watolo, Kecamatan Mawasangka saat pilkada pertama Kabupaten Buton Tengah.
Sekitar awal Februari tahun 2017, Andap yang masih berpangkat Brigadir Jenderal Polisi terjun langsung ke Buteng untuk menengahi konflik antar dua kubu pasangan calon kepala daerah di sana. Berkat andil Andap Budhi yang memediasi dua kelompok bertikai, situasi keamanan di Buteng berhasil kondusif.
“Beliau paling berjasa di Sultra, ketika jadi Kapolda ada insiden kebakaran karena ribut antar paslon di Buteng. Beliau sebagai Kapolda Sultra langsung ke Buteng untuk mediasi,” kata Prof La Niampe.
Menariknya, lanjut Prof La Niampe, penanganan konflik di Buteng dilakukan dengan pendekatan khusus tanpa proses hukum alot.
“Dimediasi tanpa proses hukum. Sangat luar biasa bagi masyarakat Buteng. Karena keberanian, kecerdasan dan keikhlasan mendamaikan yang bertikai, negeri jadi aman,” jelasnya. Adm