LAJUR.CO, KENDARI – Sekretaris Daerah (Sekda) Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun Lio mengatakan polemik rekrutmen tenaga tenaga honorer Rumah Sakit Jantung, Pembuluh Darah dan Otak Oputa Yi Koo menjadi fokus perhatian Pemprov Sultra di tahun 2024.
Berdasarkan hasil konsultasi dan rapat penataan Non-ASN dengan Kemenpan-RB dan BKD Sultra, tenaga honorer yang berjumlah ratusan orang tersebut bakal diarahkan untuk mengikuti seleksi ulang sebagai abdi negara lewat jalur PPPK.
Pemprov Sultra sendiri sudah mengajukan formasi untuk mengakomodir 413 tenaga honorer yang sempat dinyatakan lulus seleksi sebagai tenaga kontrak sejak 9 April 2023. Proses seleksi PPPK akan digelar secara bertahap hingga periode Desember 2024.
“Kita selesaikan Desember 2024. Ikut tes lagi,” ujar Asrun Lio, Jumat (23/2).
Namun, mantan Kepala Diknas Sultra itu mengatakan, tak ada jaminan seluruh tenaga honorer tersebut bakal tercover secara keseluruhan sebagai PPPK.
Layaknya peserta tes lain, ratusan pegawai honorer itu akan berkompetisi meraih nilai tertinggi agar masuk dalam formasi PPPK yang telah diusul oleh Pemprov Sultra.
Polemik tenaga honorer RS Jantung Oputa Yi Koo diketahui telah berlangsung lama. Sebanyak 413 pelamar dinyatakan telah lolos seleksi sebagai tenaga honorer yang bertugas di RS Jantung Sultra sejak April 2023. Pengumuman bahkan disampaikan lewat situs resmi Rumah Sakit Jantung yang dikelola BKD Sultra dengan ketua pansel kala itu dipimpin Sekda Sultra Asrun Lio.
Nasib mereka terkatung-katung, tanpa ada kejelasan penerbitan SK dari pemerintah. Hearing di DPRD Sultra hingga aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Sultra mewarnai perjuangan tenaga honorer memperoleh SK sebagai tenaga Non ASN. Adm