SULTRABERITA.ID, KENDARI - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan, Senin, 24 Februari 2020, dibuka melemah seiring koreksi bursa saham global.
IHSG dibuka melemah 36,11 poin atau 0,61 persen ke posisi 5.846,15. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 9,25 poin atau 0,97 persen menjadi 948,12.
BACA JUGA :
- Kick Off QRIS Jelajah Budaya Indonesia Sultra di Pesta Rakyat Claro, Dimeriahkan Bazar UMKM
- Sidak di Dinas Ketahanan Pangan, Hugua: Disiplinitas ASN Naik, Kantor Terburuk Masih DKP
- Strategi ASR Stop Tradisi Tawuran Sekolah: Siswa Wajib Apel di Kantor Gubernur, Patroli Gabungan Diaktifkan
- 8 Ekstrakurikuler yang Bisa Digunakan untuk Masuk PTN Tanpa Tes
- 9 Siswa Sekolah Rakyat di Sultra Mengundurkan Diri, Terbanyak Jenjang SD
“IHSG kami perkirakan akan melemah di awal pekan dan berpeluang “rebound” di akhir pekan,” kata Direktur PT. Anugerah Mega Investama Hans Kwee di Jakarta.
Pada akhir pekan lalu, terdapat indikasi peningkatan kasus Virus COVID-19 di Cina, di mana pemerintah Cina merilis ada lebih dari 800 kasus baru terjadi. Komisi Kesehatan Nasional Cina menyebutkan ada 74.576 kasus telah dikonfirmasi dan yang meninggal sebanyak 2.118 orang.
Tekanan pasar juga terjadi karena ada kekhawatiran penyebaran Virus COVID-19 di luar Cina. Korea Selatan telah melaporkan adanya 100 kasus baru. Di Jepang sendiri dilaporkan lebih dari 80 orang dinyatakan positif terkena Virus COVID-19.
Penelitian terbaru menunjukkan Virus COVID-19 lebih mudah menular daripada yang diperkirakan sebelumnya. Hal itu menimbulkan ketidakpastian ekonomi global.
Menurut Hans, pasar keuangan dunia diperkirakan membaik ketika ditemukan perlambatan penyebaran virus sebagai tanda awal teratasinya wabah COVID-19.
“Bila Virus Corona berhasil ditanggulangi, maka dampak ekonomi dan bisnis akan menjadi pusat perhatian pasar,” ujar Hans.
Dampak ekonomi Virus COVID-19 disampaikan juga oleh S&P Global Ratings yang mengatakan perbankan China bisa mengalami kredit macet sebanyak 1,1 triliun dolar AS karena Virus COVID-19 yang berakibat tekanan pada ekonomi Cina.
Sedangkan Goldman Sachs mengatakan pasar keuangan dunia telah meremehkan potensi dampak dari wabah COVID-19 terhadap ekonomi dan bisnis.
“Hal ini membuat kami memperkirakan adanya potesi terjadi risiko koreksi pada indeks dunia ke depannya,” kata Hans.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Hang Seng melemah 340,8 poin atau 1,25 persen ke 26.968 dan indeks Straits Times melemah 23 poin atau 0,72 persen ke 3.158,03. Sedangkan bursa saham Jepang tutup. Adm
Sumber : tempo.co
Judul : https://bisnis.tempo.co/read/1311365/awal-pekan-ihsg-melemah-seiring-koreksi-bursa-saham-global/full?view=ok