LAJUR.CO, KENDARI – Penggunaan produk berbahan plastik saat ini menjadi pemandangan lumrah. Botol kemasan misalkan menjadi sajian wajib di meja tamu. Penggunaan air kemasan dianggap praktis.
“Maaf ya di sini tidak ada air mineral kemasan,” ujar Basiran, pejabat Pemprov Sultra dengan raut senyum sumringah saat menyambut awak media Lajur.co di ruang kerjanya, Jumat (24/9/2021).
‘Sambutan’ Basiran ini bukanlah guyonan. Kepala BPKAD Sultra itu memang membiasakan diri tidak lagi menjamu tamu di ruang kerjanya dengan air mineral kemasan plastik.
Langkah kecilnya tersebut dilakukan demi menekan jumlah sebaran sampah plastik yang menjadi keprihatinan Basiran selama ini.
Ia sengaja menyiapkan gelas khusus yang dapat diisi ulang oleh tetamu yang bertandang ke ruangannya. Aneka kudapan atau kue yang disajikan juga sebisa mungkin menghindari penggunaan bungkusan plastik.
Kebiasaan Basiran ini terbilang langka diterapkan seorang pejabat yang cenderung memilih cara ringkas dan simpel untuk urusan sepele tersebut.
Basiran menyadari penggunaan produk berbahan plastik berdampak buruk terhadap bumi tempat manusia berpijak.
Produk berbahan plastik ketika menjadi sampah akan mengeluarkan bahan kimia berbahaya yang dapat meresap hingga ke air tanah. Imbas buruk sampah plastik ini akhirnya juga akan mengancam manusia.
Tradisi Lama
“Di ruangan ini Kepala BPKAD sebelumnya, Ibu Isma sudah melakukan ini (stop menggunakan minuman kemasan plastik), sekarang saya melanjutkan lagi,” ujar Basiran dengan senyum lebar.
Meski melanjutkan tradisi pendahulunya, Basiran sejatinya telah lama aktif mengampanyekan stop penggunaan produk berbahan plastik dan memilih pola hidup ramah lingkungan.
Saat menyelesaikan studi S1 di Jakarta, Basiran sempat dijuluki ‘Sarjana Sampah’ lantaran skripsi yang ia susun fokus pada permasalahan penanganan sampah.
“Saya disebut sarjana sampah. Karena skripsi saya ya tentang sampah. Lokusnya di Jakarta. Saya memang tertarik tentang pengelolaan sampah. Waktu menjabat Kesbangpol Kaltara, saya sering menjadi narasumber untuk persoalan sampah, dampaknya ke lingkungan,” kenangnya.
Peduli Lingkungan
Kepedulian terhadap lingkungan bukan sekedar menggugurkan kewajiban Basiran agar mulus meraih gelar S1.
Dalam kehidupan sehari-hari, mantan Kepala Biro Pemerintahan Setda Sultra ini betul – betul mengaplikasikan pola hidup ramah lingkungan mengingat angka global warming yang terus meningkat.
Mulai dari mengurangi penggunaan produk berbahan plastik, kemasan plastik sekali pakai, pemakaian AC berlebihan, mematikan lampu ketika meninggalkan ruangan hingga memilah sampah plastik dengan sampah lain di lingkungan rumah.
Langkah ini, kata Basiran memang terlihat sepele. Namun berdampak besar bagi lingkungan di tengah isu perubahan iklim yang mengancam dunia.
Mulai dari Diri Sendiri
“Kita mulai dari diri sendiri. Lingkungan terdekat. Kita tidak bisa merubah satu dunia, cukup mulai dari diri kita. Kampanye ini kemudian bisa ditularkan ke lingkungan terdekat,” ulas Basiran.
Indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Jumlah sampah plastik yang terus terakumulasi dengan rentang proses terurai memakan waktu 50 – 100 tahun menjadi permasalahan mengancam lingkungan dan manusia. Hal inilah yang acap kali diingatkan Basiran kala menjadi pembicara mengenai permasalahan sampah dan lingkungan di hadapan publik.
“Sampah plastik di laut akan merusak ekosistem, bisa membunuh banyak biota laut. Plastik ada zat kimia berakibat buruk terhadap mahluk lain.
Ini selalu diingatkan saat jadi pembicara di setiap event pertemuan mahasiswa, termasuk waktu bertugas di Kesbangpol Kaltara. Kita tidak bisa merubah satu dunia. Jadi, kampanye mulai dari diri sendiri, lingkungan terdekat, kemudian ke masyarakat luar bahwa plastik ini sangat berbahaya,” urainya panjang lebar.
Basiran berharap, aksi menyetop penggunaan plastik di lingkungan kantor bisa menular pada pegawai dan tamu yang hilir mudik di ruangannya. Dengan begitu bisa mendorong kesadaran masyarakat menyetop penggunaan produk berbahan plastik demi hidup yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Adm