SULTRABERITA.ID, KENDARI – Pandemi Covid-19 yang terjadi sekarang ini berdampak besar bagi dunia pendidikan. Sekolah praktis diliburkan untuk memutus rantai penyebaran Virus Corona.
Adanya penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan oleh sekolah-sekolah membawa dampak bagi pengelola kantin sekolah. Seperti yang dialami oleh ibu kantin disalah satu sekolah yang ada di Kota Kendari.
Ibu Rahmatia merupakan penjaga kantin yang kehilangan sumber penghasilan sebagai ibu kantin akibat pemberlakuan belajar daring alias online oleh pihak sekolah.
“Kalau penghasilan lain tidak ada, kita hanya berharap dari kantin di sekolah” ucap Ibu Rahmatia, Jumat 13 November 2020.
Pemberlakuan Pembelajaran Jarak Jauh di masa pandemi berdampak negatif terhadap perekonomian Ibu Rahmatia. Penghasilanya kini merosot tajam sejak belajar tatap muka dihentikan sementara.
“Dampaknya sangat besar mulai dari sisi ekonomi yang sangat berbeda dari sebelum pandemi seperti pendapatan itu bisa dibilang lebih tinggi tapi sekarang semenjak pemberlakuan penbelajaran jarak jauh dimasa pandemi pendapatan sangat jauh sekali, jadi kehidupan ekonomi kami ya secukupnya saja” tuturnya.
Namun begitu, Ibu Rahmatia cukup memaklumi langkah pemerintah yang menyetop sementara aktifitas belajar tatap muka demi memutus mata penyebaran Covid-19. Ibu rumah tangga ini berharap semoga pandemi Corona bisa berakhir dan sekolah bisa diaktifkan seperti biasa.
“Semoga pandemi ini segera berakhir dan sekolah diaktifkan seperti biasa,” ucapnya.
Penerapan protokol kesehatan di sekolah, tempat ibu Rahmatia menjaga kantin sejauh ini sangat memadai. Jelang pemberlakuan belajar tatap muka, sejumlah fasilitas penunjang kebersihan di sekolah mulai dilengkapi.
“Protokol kesehatan di sekolah sangat memadai seperti di sediakan tempat cuci tangan, sabun dan pembagian masker dari pihak sekolah untuk siswa” tutur ibu Rahmatia.
Laporan : Samalona