LAJUR.CO, KENDARI – Tragedi tenggelamnya kapal pincara di perairan Mawasangka Tengah, Kabupaten Buton Tengah (Buteng) dini hari, Senin (24/7/2023) menewaskan belasan warga setempat. Kapal tersebut melakukan perjalanan dengan membawa puluhan penumpang dari Lanto menuju Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Tengah.
Para penumpang kapal rerata didominasi remaja diketahui baru pulang usai menikmati hajatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Buteng ke 9 tahun di Mawasangka Tengah. Kapal yang mereka tumpangi diduga mengalami kebocoran sampai akhirnya celaka di tengah laut.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari Muhammad Arafah melalui Humas Basarnas Kendari Wahyudi mengatakan ada 15 orang yang meninggal akibat kecelakaan tersebut. Sisanya ditemukan selamat usai berjam-jam berada di dalam air.
“Korban selamat 33 orang, korban meninggal dunia ada 15 orang. Total keseluruhan Persin On Board 48 orang. Ada korban selamat tersebut langsung pulang ke rumah,” ujar Wahyudi.
Para korban jiwa diantaranya Yanti (20), Sayana (38), Narti (19), Elena (24), Nursafila (26), Eti Fariski (18), Darni (17), Lakira. (46), Afkar (15), dan Gadis (16). Kemudian Irma (17), Muh. Rifal (16), Waunde (37), Lisnawati (17) dan terakhir Muh. Kisan (7). Kesemuanya adalah warga Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur.
Berdasarkan dokumentasi foto diterima Lajur.co, belasan jenazah korban kapal tenggelam yang telah dikafani dikubur berderet dalam satu liang lahad.
Sejumlah unsur diberangkatkan ke lokasi kejadian diantaranya Unit Siaga SAR Muna, Pos SAR Baubau, ABK RB210, Polres Buton Tengah disusul Polsek Mawasangka Timur. Kemudian Babinsa Desa Lagili, PMI Baubau serta keluarga korban dan masyarakat setempat.
Keseluruhan korban jiwa itu dimakamkan secara massal di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur. Sebelumnya, para korban dibawa ke Puskesmas Mawasangka Timur untuk dilakukan identifikasi oleh keluarga masing-masing. Red