LAJUR.CO, KENDARI – Artis dan bintang film televisi (FTV) asal Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) merambah panggung politik di pesta demokrasi pada Februari 2024 nanti. Ia adalah Wa Ode Kartika, perempuan kelahiran Raha, September 1989 ini turut dalam kontestasi politik memperjuangkan isu-isu keperempuanan.
Untuk pertama kalinya, Wa Ode Kartika siap maju sebagai calon anggota DPR RI Dapil Sultra Wa Ode Kartika melalui Partai Demokrat. Dirinya merasa terpanggil untuk terjun ke dunia politik dan siap memperjuangkan aspirasi masyarakat di tanah kelahirannya.
Sebagai representasi kaum perempuan di parlemen, artis yang akrab disapa Tika ini bakal memperjuangkan hak-hak perempuan seperti masalah kekerasan terhadap perempuan dan pernikahan anak perempuan di bawah umur.
“Ini kesempatan kita perempuan untuk bisa menyalurkan aspirasi tentang hak-hak perempuan. Kalau kita bicara perempuan bukan hanya isu lokal aja, tapi ini isu nasional dan internasional bahkan banyak organisasi perempuan yang memperjuangkan tentang hak-hak perempuan itu sendiri,” tutur Tika kepada Lajur.co, Rabu (29/11/2023).
Lulusan Magister Hukum Universitas Jayabaya itu juga menyoroti tingginya angka kekerasan terhadap perempuan baik di ruang siber maupun secara offline. Peserta pada pemilihan legislatif 2024 ini menyebut pentingnya memberikan perlindungan kepada para perempuan baik melalui pengesahan undang-undang terkait maupun langkah-langkah lainnya.
“Kalau berbicara tentang kekerasan terhadap perempuan pastinya banyak faktor ya, kenapa itu bisa terjadi. Berdasarkan informasi dari Komnas perempuan itu tercatat sebanyak 1271 kasus pengaduan langsung di ruang siber terjadi peningkatan sangat signifikan menjadi 83 persen dari tahun sebelumnya,” ujarnya.
Bentuk-bentuk kekerasan pada perempuan dikatakan perempuan yang juga aktif sebagai advokat ini diantaranya perlakuan pemerkosaan, pemukulan, pelecehan verbal, penyiksaan, dan perdagangan manusia.
“Jadi kalau menurut saya pribadi, untuk mencegah ini semua ya perlunya mensahkan undang-undang dan menegakkan undang-undang yang melindungi perempuan dari diskriminasi, dan kekerasan. Untuk itu mungkin mendidik anak perempuan, ditekankan ya pendidikan itu penting banget atau mengembangkan skill bagi anak perempuan,” jelas pemain FTV Pintu Berkah itu.
Pelibatan suara dan persepsi perempuan dalam penyelesaian konflik juga menjadi penting, bagi Kartika sehingga perlu adanya kehadiran perempuan di kancah perpolitikan Indonesia.
“Menyelesaikan konflik secara damai dan menyelesaikan perselisihan dengan melibatkan persepsi perempuan dan anak perempuan itu penting. Kita mesti memberikan suara, membicarakan tentang nilai seorang perempuan dalam pemilu atau mendorong hadirnya perempuan,” pungkasnya. Red