LAJUR.CO, KENDARI – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra) memberi penjelasan terkait video satwa endemik Anoa yang viral direkam karyawan tambang tersebar di media sosial sejak Kamis (11/7/2024).
Kepala BKSDA Sultra Sakrianto Djawi menyebut, lokasi hewan Anoa berada di kawasan tambang milik PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe.
Sejak rekaman video beredar, pihak BKSDA langsung berkoordinasi dengan perusahaan guna evakuasi Anoa tersebut.
“Hewan Anoa yang ada di sosmed sudah ditelusuri, Anoa itu ada di lokasi PT SCM,” ucap Sakrianto Djawi, Jumat (12/7/2024).
Ia menyebut hewan langka tersebut memang sering tertangkap basah berkeliaran di kawasan PT CSM. Mereka mengidentifikasi total tiga ekor Anoa sering hilir mudik di dalam zonasi IUP perusahaan tambang nikel tersebut.
Namun berdasarkan pendataan secara keseluruhan, BKSDA Sultra menyebut populasi satwa bernama latin Bubalus sp di kawasan tambang tersebut berjumlah 15 ekor.
Menjaga agar habitat Anoa tak terganggu oleh aktivitas penambangan PT SCM, lanjut Sakrianto, perusahaan telah menyatakan komitmen untuk menyiapkan lahan khusus dalam IUPnya sebagai lokasi pelestarian Anoa. Total lahan konservasi mencapai 422 Hektare yang berada dalam IUP PT SCM.
“Ini sesuai arahan menteri juga. Wajib sediakan lokasi untuk Anoa. Ada 422 hektar. Saat ini masih tunggu proses amdal. Anoa-nya nanti dievakuasi ke lahan itu,” jelasnya.
Perusahaan juga mengeluarkan aturan ketat bagi karyawan yang mendapati hewan Anoa berkeliaran dalam kawasan tambang.
“Kalau ada yang ganggu akan ada SP3. Itu harus dibawa ke kawasan perlindungan hewan yang disiapkan di sana,” pungkasnya. Adm