LAJUR.CO, KENDARI – Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra) memasang papan peringatan pada lima titik rawan lokasi kemunculan hewan predator buaya di Kabupaten Muna Barat (Mubar). Pemasangan papan peringatan ini dimaksudkan menghindari korban jiwa akibat konflik antara buaya dan manusia yang sering terjadi di sana.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Baubau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra La Ode Kaida mengatakan, total lima lokasi bantaran sungai di Mubar menjadi tempat buaya paling sering menampakkan diri dipasangi papan peringatan.
Dua titik diantaranya di desa Lemoambo, Kecamatan Kusambi. Sisanya tiga di Kelurahan Tiworo dan Kelurahan Waumere, Kecamatan Tiworo Kepulauan.
“Kita imbau masyarakat tidak beraktivitas di sini di dekat sungai agar tidak terjadi konflik antara buaya dan manusia,” kata La Ode Kadida, Selasa (6/2).
Lima titik sungai yang rerata merupakan kawasan mangrove, diakui La Ode Kandida, memang merupakan habitat asli buaya. Tak ayal reptil ganas tersebut seringkali terlihat muncul menampakkan diri.
Kepala RT 1 Desa Lemoambo Iswan mengatakan, beberapa kali warga mengatakan sempat melihat beberapa ekor buaya tengah asik berjemur di tepi sungai. Ukurannya bervariasi antara 2 meter hingga 3 meter.
“Kita rencana mau racun tapi masyarakat takut ada karma begitu toh, karena buaya ini sering ke laut juga. Masyarakat sini sebagian pelaut. Kemarin ada yang lagi pesta bilang ada muncul lagi buaya,” kata Iswan. Adm