LAJUR.CO, KENDARI – Perum Bulog Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai mendistribusikan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ke sejumlah mitra pedagang beras di Pasar Mandonga. Pemantauan distribusi beras SPHP melibatkan Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Kendari dan Satgas Pangan dari pihak kepolisian.
Penyaluran beras SPHP melalui persetujuan Badan Pangan Nasional bertujuan meredam gejolak kenaikan harga pangan di tengah masyarakat.
Kepala Perum Bulog Kanwil Sultra Siti Mardati Saing yang ikut mengawal penyaluran beras SPHP menegaskan, total produk beras Bulog yang disalurkan ke Pasar Mandonga mencapai 1.600 ton.
Secara keseluruhan, kuota distribusi beras SPHP ke seluruh kabupaten/kota di Sultra berkisar 11.600 ton. Kuota distribusi beras SPHP dapat saja bertambah melihat perkembangan harga pangan.
Mardati menegaskan, ada ketentuan wajib ditaati pedagang yang menjadi perpanjangan tangan Perum Bulog menjual beras langsung ke masyarakat.
“Ada kesanggupan dari mitra, jualnya tidak boleh lewat HET Rp62.500 per kemasan 5 kilogram, tidak membongkar kemasan, melakukan oplos dengan beras lain. Tidak boleh diresellerkan lagi. Menjaga penjualan, satu orang hanya boleh beli maksimal 2 kemasan,” terang Mardati Saing, Kamis (17/7/2025).
Aturan ketat Perum Bulog tersebut disepakati sebagai syarat menjadi mitra. Ada sanksi tegas menanti jika mitra pedagang melakukan tindak pengoplosan atau menjual beras SPHP di atas aturan HET.
Di Pasar Mandonga, mitra pengecer beras SPHP berjumlah 20 pedagang. Mempermudah pengawasan distribusi beras Bulog di tingkat pengecer, proses pemesanan beras SPHP kini menggunakan sistem digitalisasi lewat aplikasi Klik SPHP.
Kepala Dinas Ketapang Kota Kendari, Abd Rauf, bersyukur Bulog bergerak cepat meredam pergerakan harga pangan yang terjadi saat ini.
“Kenaikan beras memang signifikan. Kita bergerak bersama, khusus Bulog dan mitra binaan di pasar, kita sampai tingkat kelurahan, biar masyarakat lebih mudah dapat bahan pangan,” katanya.
Mardati mengatakan, distribusi beras SPHP dilakukan hingga harga beras relatif stabil. Stok beras dimiliki Bulog Sultra sangat memadai, berkisar stok 76 ribu ton. Jika dikurangi dengan kuota CBP (Cadangan Beras Pemerintah), kekuatan stok pangan Sultra masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 32 hari ke depan. Adm