LAJUR.CO, KENDARI – Perum Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) memastikan ketersediaan stok pangan di gudang Bulog mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga awal tahun 2025.
Kepala Perum Bulog Kanwil Sultra, Siti Mardati Saing, menyatakan bahwa saat ini Bulog memiliki stok beras sebanyak 25.500 ton, dimana 2.500 ton merupakan beras premium dan sisanya adalah cadangan beras pemerintah (CBP).
“Selama tahun 2024, kami telah menyerap 21.500 ton beras dari hasil panen petani lokal, yang masih dalam masa panen raya. Saat ini, pemasukan beras mencapai 300 hingga 500 ton per hari,” ucap Siti Mardati Saing, Rabu (6/11/2024), saat meninjau pasokan beras di Gudang Bulog Punggaloba, Benu-benua, Kota Kendari.
Bulog Sultra menyatakan siap menyerap beras petani lokal sebanyak mungkin selama harga dan kualitas beras sesuai dengan standar pemerintah. Harga pembelian pemerintah sendiri sesuai dengan ketentuan HET sebesar Rp11.000 per kilogram.
Menjelang akhir tahun, Bulog Sultra telah mengalokasikan 2.000 ton beras untuk program bantuan pangan pada bulan Desember. Jumlah tersebut belum termasuk pasokan 7.000 hingga 8.000 ton untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Dengan cadangan yang ada, Siti Mardati optimis stok beras akan mencukupi hingga akhir tahun dan memasuki triwulan pertama tahun 2025.
“Jadi stok akhir itu 10.500 ton, dan bahkan bisa bertambah apabila dimusim panen ini, Bulog masih menyerap beras dari para petani lokal,” tutur Siti Mardati Saing.
Selain beras, Bulog juga memiliki persediaan gula pasir sebanyak 650 ton yang tersebar di seluruh gudang di wilayah Bumi Anoa. Sedangkan untuk kuota minyak goreng, Bulog telah mengamankan stok sebesar 620 ribu liter yang kini sebagian sudah tersedia di gudang-gudang Bulog di Sultra.
Laporan : Ika Astuti