LAJUR.CO, KENDARI – Aksi demonstrasi sejumlah mahasiswa Universitas Halu Oleo yang digelar di Mapolda Sultra, Kamis (15/6/2023) menyisakan luka bagi sebagian orang. Seorang pemuda mengalami luka – luka akibat mendapat tindakan kekerasan dari oknum kepolisian.
Aksi di Mapolda Sultra itu merupakan bentuk protes terhadap pihak kepolisian yang menembak gas air mata di lingkungan kampus UHO beberapa waktu lalu. Penembakan gas air mata itu dilakukan saat terjadi demonstrasi terkait isu lain. Polisi yang mengamankan massa aksi diketahui menyembur gas kepada massa aksi saat suasana tidak kondusif.
Adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK), Muhamad Syarifudin mengaku babak belur dihajar oknum polisi saat demonstrasi di Mapolda Sultra. Syarifuddin bercerita jika ia bukan bagian dari massa aksi unjuk rasa dimaksud.
Saat itu, mahasiswa semester 4 ini hendak pergi ke rumah rekannya di daerah Nanga-Nanga, Anduonohu. Karena melihat kondisi di sekitar terganggu oleh gas air mata, ia bersembunyi di sebuah warung dekat Mapolda Sultra. Saat itulah dirinya didapati oknum polisi. Ia dibogem pada bagian bibir hingga picah dan berlumuran darah.
“Saya sangat menyayangkan kepolisian menangkap orang orang yang tidak bersalah. Ketika polisi mengejar mahasiswa saya pun sontak berlindung dalam warung. Saya diseret. Pas tiba dikerumunan polisi saya dikeroyok,” ujar Syarifuddin kepada Lajur.co, Sabtu (17/6/2023).
Syarifuddin awalnya hanya menghindari gas mata dan ingin segera keluar dari lokasi unjuk rasa. Namun karena ia dianggap sebagai bagian massa aksi, maka ia pun mendapat tindakan represif dari aparat keamanan.
“Saya mengakui di Polda saya tidak di apa – apakan. Tapi di lapangan saya dipukul, dan bukan hanya dipukul, tapi dikeroyok. Satu bibir saya ini hancur, dia robek. Di dalam baju saya ini penuh darah,” sambungnya.
Mahasiswa yang menjadi korban kekerasan di lokasi aksi demonstrasi ini pun mengecam tindakan oknum kepolisian tersebut. Ia berharap para petugas yang seyogyanya melindungi masyarakat dapat bertugas sesuai apa yang diamanatkan.
“Saya jujur sangat mengecam dengan tindakan kepolisian itu. Kalau bisa kepolisian itu bertugas sesuailah yang diamanatkan. Jangan langsung memukul, kita ini manusia,” keluhnya. Red
Tidak sesuai fakta di lapangan