BERITA TERKINIEKOBISHEADLINE

Cerita Pedagang Ikan Hias, Omsetnya Melesat di Awal Pandemi

×

Cerita Pedagang Ikan Hias, Omsetnya Melesat di Awal Pandemi

Sebarkan artikel ini
Amiruddin pebisnis ikan hias.

LAJUR.CO, KENDARI – Saat dunia usaha banyak melesu di masa pandemi Corona (Covid-19), berbeda hal dengan pembisnis ikan hias. Usaha ini kian melesat justru kala musim pandemi lantaran menjadi alternatif hiburan bagi pecintanya.

Bahkan penjualan ikan hias meningkat pesat di masa pandemi. Hal ini dituturkan honorer Polisi Pamong Praja (Pol PP) DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sekaligus pedagang ikan cupang dan ikan hias, Amirudin.

Pria yang berdomisili di Unaaha ini menuturkan ia menerima banyak orderan ikan hias selama pandemi.

“Pas masuk pandemi waktu tahun lalu lumayan, karena mungkin dampak lockdown semua cari kreatif untuk hiburan. Peningkatan setelah pandemi, aquarium, asessoris, pakan ikan , alhamdulillah meningkat,” tuturnya.

Baca Juga :  Pria Paruh Baya Hilang di Hutan Perbatasan Konut

Ia pun menceritakan awal mula ketertarikannya berbisnis ikan hias. Ia mengatakan memelihara ikan hias merupakan bagian hoby.

Berangkat dari modal Rp 125 ribu, tahun 2015 kemudian merintis usaha ini. Hingga kini ia mampu mempertahankan bisnis ikan hias hingga bisa membangun rumah impiannya secara bertahap.

“Dari 2015 hobi awalnya ikan cupang lama-lama mulai berkembang. Pertama beli ikannya berpasangan, lama-lama berkembang modal awal saya itu Rp 125 ribu. Alhamdulillah sudah bisa membangun rumah,” tuturnya.

Baca Juga :  7 Fakta Penyakit Cacar Monyet, Gejala, Penyebab, dan Penularannya

Ia juga belajar secara otodidak membuat aquarium yang merupakan wadah peliharaan ikan hias. Aquarium ia buat dengan mengumpulkan kaca-kaca bekas di tempat sampah. Barang sampah ini kemudian disulap menjadi aquarium yang cantik dan menjadi lahan bisnis baru baginya.

“Saya beli kaca belajar secara otodidak, saya beli pemotong kaca yang agak murah dan dari piket ada waktu luang saya buat aquariumnya. Selain itu, saya cari di tempat sampah kaca-kaca bekas baru bawa pulang ke rumah saya belajar sampai saat ini sudah sudah mahir,” ujarnya.

Baca Juga :  KPU Sultra Tunggu Rincian Pusat Soal Pemilu 2024

“Peminat pertama saya anak SMA dari Pondidaha bikin aquarium ukuran 50 cm buat praktek Sekolah, ” tambahnya.

Soal harga, kata Amiruddin, dipatok dengan harga bervariasi Mulai dari kisaran harga Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu. Semua tergantung dari jenis ikannya.

“Ikan cupangnya bervariasi ada yang Rp 20 ribu ada yang 50 ribu. Alhamdulillah kalau pemasukan sudah menghasilkan, pembeli ada yang dari Kolaka, Kolaka Timur, Kendari, Abuki,” pungkasnya. HL

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x