LAJUR.CO, KENDARI – Peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Kesehatan Nasional yang digelar secara bersamaan oleh Pemprov Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi momen membahagiakan bagi tenaga guru dan kesehatan. Bagaimana tidak, sejumlah tenaga guru dan kesehatan diganjar penghargaan oleh Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto, Jumat (24/11/2023).
Garda terdepan bidang kesehatan masuk dalam daftar tenaga kesehatan teladan tingkat nasional yang didapuk menerima penghargaan antara lain dokter dan perawat yang bertugas di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit (RS) H.M Djafar Harum Kabupaten Kolaka Utara masing-masing Dr. Syarif Nur, Sp, OG dan H. Dahri, S.Kep., Ns.
Penghargaan berikutnya diberikan kepada penghargaan tenaga kesehatan tingkat provinsi bernama Yuliana Damis., Am.Keb yang bertugas di Puskesmas Palangga, Konawe Selatan, kedua, Lusianty, S.Kep,Ns dari Puskesmas Kolaka, Kolaka dan Dita Anisya Keswara, A.Md,GZ dari Puskesmas Watubangga, Kolaka.
Berikut, penghargaan juga diberikan kepada tenaga kesehatan Dinas Kesehatan Sultra yang memasuki masa purnabakti tahun 2023, masing-masing Muh. Ilyas, Fransiskus Woda dan Nuru.
Pj Gubernur Sultra turut memberikan hadiah kepada tiga guru berprestasi di Sultra yakni Salfia, Waode Hasmia Adar dan Ima Dwi Julianti.
Beberapa siswa berprestasi ikut mendapat bonus dari 01 Sultra. Mereka adalah Kevin Andrew Pardede dari SMAN 4 Kendari, Mikayla Fawwas Ramadhan Moga dari SMAN 1 Kendari dan Dwidisa Reskianahaya Polingai dari SMAN 1 Kendari.
Sekda Sultra Asrun Lio, Kepala Dinas Kesehatan Sultra Hj Usnia dan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Yusmin ikut mendampingi Andap saat proses penyerahan penghargaan kepada tenaga kesehatan dan pendidikan.
Saat memimpin upacara peringatan HGN dan HKN di Kantor Gubernur Sultra, Andap menyampaikan sambutan Menteri Kesehatan RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Beberapa poin penting disampaikan Menteri Kesehatan RI yakni kesiapan menghadapi periode bonus demografi sebagai momentum mencapai visi Indonesia emas pada tahun 2045, agenda Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK) serta pesan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI yaitu semangat bergerak mewujudkan merdeka belajar.
“Pemerintah pusat tidak mampu melakukannya sendiri. Hanya dengan sinergi yang kuat dan kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat. Sehingga ada 6 (enam) pilar transformasi kesehatan yang bisa kita tegakkan untuk perubahan yang lebih baik,” kata Andap.
Pilar pertama adalah transformasi layanan primer dari fokus mengobati, menjadi mencegah. Pilar kedua transportasi layanan rujukan dari akses layanan kesehatan yang susah menjadi mudah. Pilar ketiga, transportasi sistem ketahanan kesehatan.
Pilar keempat, transformasi pembiayaan kesehatan dari pembiayaan yang tidak efisien menjadi transparan dan efektif.
Pilar kelima transformasi SDM Kesehatan dan Pilar keenam, Transportasi teknologi kesehatan dari sistem informasi yang terfragmentasi menjadi terintegrasi dari teknologi kesehatan yang tertinggal menjadi terdepan.
Menyampaikan arahan Menteri Pendidikan, Andap mengatakan
pada tahun pertama Merdeka Belajar, pemerintah menghapus Ujian Nasional dan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar muridnya.
“Kita menerapkan Asesmen Nasional agar kita semua berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif dan menyenangkan, sehingga lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi serta karakter murid. Lalu di tahun berikutnya, kita meluncurkan kurikulum merdeka,” kata Andap.
“Peringatan Hari Guru Nasional tahun ini adalah penanda kesatuan tekad kita untuk mengakselerasi kemajuan sistem pendidikan Indonesia. Oleh Karna itu, mari rayakan hari ini dengan semangat untuk terus melaju ke depan, dengan derap langkah serentak melanjutkan gerakan Merdeka Belajar,” ujar Andap.
Selesai membacakan sambutan menteri, Andap mengucapkan terimakasih atas dedikasi pengabdian rekan-rekan dokter, tenaga kesehatan, guru dan tenaga pendidik.
“Saya juga menyampaikan tadi apa yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan agar Sekda, Kepala Dinas Kesehatan segera mengeksekusi dan menindaklanjuti arahan yang sudah jelas” kata ujar Andap.
“Saya telah membacakan sambutan Menteri Pendidikan Kebudayaan riset dan teknologi bahwa guru pahlawan tanpa tanda jasa dan rekan-rekan luar biasa, sehingga bangsa yang besar harus dapat menghargai jasa pahlawannya, menjadi perhatian kita bersama,” lanjut Andap. Adm