LAJUR.CO, KENDARI – Total 219 hektar areal persawahan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dikabarkan mengalami keringan selama musim kemarau dampak dari fenomena El Nino berkepanjangan. Informasi tersebut disampaikan Sekda Sultra Asrun Lio saat audiensi daring Gerakan Pangan Murah (GPM) dengan Plt Menteri Pertanian RI Arief Prasetyo Adi, Senin (16/10/2023).
Ia mengatakan hingga kini belum ada tanda-tanda berakhirnya fenomena El Nino yang memicu kekeringan parah sentra produksi pangan di Sultra, salah satunya di Kabupaten Konawe.
“Ijin Pak Menteri, belum ada hujan. Di Konawe masih kekeringan. Total yang alami kekeringan 219 hektar sawah,” jelas Asrun Lio ke Arief Prasetyo.
Mengetahui kondisi ini, Arief mengintruksikan agar pemerintah Provinsi Sultra mulai standby mengahadapi kemungkinan buruk.
Ia meminta agar daerah sigap menggelontorkan anggaran tak tak terduga guna memperkuat stok pangan serta eksekusi kebijakan intervensi bantuan sosial ke masyarakat terdampak kekeringan ekstrem.
Apalagi data BMKG, periode El Nino akan berlangsung lebih lama yang diprediksi hingga bulan Desember 2023.
“Menurut BMKG sampai Desember. Pemerintah siapkan stok kerjasama dengan Bulog. Gunakan anggaran tidak terduga untuk perkuat stok dan intervensi bansos. Gubernur dan bupati/wali Kota jangan hanya seremonial, genjot lagi program pangan murah,” tegas Arief. Adm
