LAJUR.CO, KONAWE – Aliansi Mahasiswa Universitas Lakidende (Unilaki) dan Masyarakat Kabupaten Konawe menggelar aksi demonstrasi menolak kebijakan PPKM mikro.
Demonstrasi digelar di depan Kantor Pemerintah Daerah ( Pemda) Konawe, Senin (19/7/2021), diwarnai aksi bakar ban.
Pantauan Lajur.co sejumlah mahasiswa dimulai aksi pukul 11.00 Wita semula menyampaikan orasi menuntut dicabutnya penerapan PPKM di Kabupaten Konawe. Selang beberapa menit kemudian massa aksi melakukan pembakaran ban dan mencoba menerobos pintu gerbang kantor Bupati Kabupaten Konawe.
Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Konawe Irvan, dalam orasinya mengatakan pelaksanaan PPKM sangat meresahkan masyarakat, terutama mereka yang yang taraf ekonominya di bawah rata-rata.
“Kami Ingin memberikan solusi terhadap pemda ketika dilaksanakan PPKM maka ada solusi yang di tawarkan pemda dan kabupaten Konawe,” tuturnya, Senin (19/7/2021)
Ia juga meminta kepada pemda untuk tidak melarang pelaksanaan salat Iduladha yang menjadi agenda wajib umat muslim setiap tahun.
“Pelaksanaan sholat idul adha besok jangan memberikan larangan terhadap masyarakat konawe untuk sholat idul adha tetapi memberikan himbauan untuk mematuhi protokol kesehatan, jika melarang sholat idul adha kami nyatakan sikap untuk melawan,” tegasnya.
Ia juga menyayangkan di tengah gencar-gencarnya imbauan masyarakat terkait penerapan PPKM, pemerintah justru menutup mata atas gerakan kalangan yang aktif memgampanyekan kegiatan pemilihan kepala daerah jelang tahun 2024.
“Kami sayangkan sebagai masyarakat kita dihimbau bahwa kita sama-sama untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, tetapi masih ada beberapa atau orang tua saya yang berada di pemerintah daerah tetapi masih saja berdiskusi tentang 2024 ini yang buat resah. Kami merasa malu hari ini kita berdiskusi soal penyebaran Covid – 19 tetapi masih ada kebijakan dan hanya mementingkan 2024,” pungkasnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Konawe Ferdinand saat menemui massa aksi menjelaskan alasan diterapkannya peraturan PPKM di Kabupaten Konawe. Kata dia, penerapan PPKM lantaran Konawe merupakan wilayah Zona merah dengan penambahan kasus yang cukup tinggi.
“Jangan kita dustai dengan perasaan muda-mudahan kita tidak kena COVID – 19, dengan pemberlakuan PPKM sudah ada mengalami penurunan kasus COVID -19. Semua di anggap berhasil,” ujarnya.
Ia meminta pengunjuk rasa untuk percaya akan bahaya virus Corona di Konawe yang meresahkan.
Ia melanjutkan, jika masih terjadi penambahan kasus baru, peraturan PPKM akan tetap dilanjutkan.
“Jadi tolong kasian kalian masih muda-muda, saya takut ini penyakit kita tidak bisa lihat,” tuturnya.
Ia menghimbau kepada masyarakat yang melaksanakan salat Iduladha di Masjid mempertimbangkan faktor resiko penyebaran Covid-19.
Kata dia, Pemda tidak melakukan pelarangan salat Iduladha di Masjid. Hanya saja, pemerintah menekankan agar protokol kesehatan yang ketat wajib menjadi perhatian.
“Imam masjid sebaiknya membaca surah-surah pendek, pesta resepsi dan molulo dilarang,” tuturnya.
Ia menjelaskan, Forkopimda akan melakukan rapat mencari solusi bagi masyarakat yang terdampak pelaksanaan PPKM.
“Jadi kita kawal terus masalah ini dan kita rapatkan solusinya bagaimana dalam penerapan KPPM yang terdampak COVID-19,” pungkasnya. CR2