LAJUR.CO, KENDARI – Pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 resmi dibuka pada Jumat (26/8/2022) dan akan berlangsung hingga 28 Agustus di Atrium Lippo Plaza Kendari. Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno hadir secara langsung di tengah-tengah para pelapak produk ekonomi kreatif.
Menteri Sandiaga tampak menyambangi setiap booth untuk mengendorse ragam produk unik yang dipamerkan. Dalam acara itu turut hadir Anggota DPR Tina Nur Alam, Kepala BI perwakilan Sulawesi Tenggara Doni Septadijaya, Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan Sitti Saleha, Bupati Konawe Selatan, hingga Ketua Tim penggerak PKK kota Kendari Sri Lestari Sulkarnain.
Sebagai bentuk mendorong UMKM untuk Go Digital, maka metode pembayaran di pameran AKI 2022 ini menggunakan QRIS/QR Code. Menteri Sandiaga pun langsung membeli sepaket produk olahan jagung, Cornnah sebesar Rp 72.000, saat menyambangi tiap booth.
Menurutnya, para pelaku ekonomi kreatif yang terlibat langsung dirangkaian agenda AKI 2022 ini bakal menjadi perusahaan – perusahaan besar yang membuka lapangan pekerjaan. Produk-produk yang dihasilkan pun tidak kalah saing dari merk asing.
“Program AKI ini berhasil meningkatkan omset dari para pelaku ekonomi kreatifnya karena mereka bertemu investor dan mentor berpengalaman. Melalui program efisiensi dan digitalisasi kita ciptakan agar ke depan produk-produk ekonomi kreatif kita mampu untuk menghasilkan omset dan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujar Menteri Sandiaga seusai melihat ragam produk pameran AKI, Jumat (26/8/2022).
Salah satu karya putra Sulawesi Tenggara, ANOA, sebuah aplikasi transportasi online langsung dilaunching bersama Menteri Sandiaga Uno. Aplikasi yang memakai nama salah satu hewan endemik di Sultra ini dipelopori oleh Lukmanul Hakim (33), seorang mantan driver ojek online asal Buton Tengah.
“Ini menarik yang memberikan solusi bagi masyarakat, waktu mereka ikut kurasi nama awalnya ternyata sudah diambil dan akhirnya mereka menemukan nama yang khas Sulawesi khususnya di Moramo. Dan driver ANOA, para pengusaha yang mudah-mudahan akan menjadi kebanggaan di Kota Kendari,” tambahnya.
Sebelumnya, aplikasi transportasi online tersebut diberi nama Bosjek dan berganti nama saat dilakukan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual. ANOA sendiri sudah mulai digunakan sejak tahun 2020 lalu.
“Aplikasi ANOA memiliki fitur layanan yang tidak ada di aplikasi transportasi online yang lain. Lebih spesifik, ada layanan travel khusus ke tempat-tempat wisata, layanan pendidikan khusus ke sekolah-sekolah, layanan food kami harga di aplikasi dan di warungnya itu sama saja. Tarifnya juga terjangkau,” kata Founder ANOA Lukmanul Hakim kepada Lajur.co. di sela acara pameran.
Lahirnya ANOA, lanjut Lukmanul, selama menjadi driver ojek online dirinya mempelajari aplikasi yang ada dan bagaimana caranya agar Sulawesi Tenggara bisa memiliki aplikasi sendiri.
“Saya juga sebenarnya driver ojol di Kendari, kemudian saya langsung berfikir kenapa saya tidak membuat aplikasi sendiri untuk lokal. Juga bagaimana agar kita memberikan yang berbeda. Disini bedanya, drivernya itu kita tidak dikenakan komisi tetapi lebih ke langganan pemakaian aplikasi,” tutupnya. Red