LAJUR.CO, KENDARI – Kondisi pandemiCovid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini tidak berpengaruh banyak terhadap minat transaksi saham di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) Sultra menyebut nilai transaksi saham tercatat naik nyaris tiga kali lipat sepanjang tahun 2021.
Kepala BEI Sultra, Ricky menuturkan tahun 2020 transaksi saham di Sultra hanya berkisar rata-rata angka Rp 75 miliar. Tahun 2021, dimana situasi pandemi masih belum teratasi, nilai transaksi saham malah melesat pada angka Rp 205,7 miliar.
“Naiknya hampir 3 kali lipat dari tahun lalu,” singkat Ricky, Selasa (28/9/2021).
Kenaikan rerata angka transaksi selama pandemi oleh BEI ditengarai karena pasar modal dapat menjadi alternatif sarana investasi bagi masyarakat.
“Lebih jauh lagi pasar modal dapat menjadi alternatif sumber permodalan bagi perusahaan untuk memperoleh permodalan yang dapat digunakan untuk memperoleh pendanaan di tengah pandemi Covid-19,” ulasnya.
Adanya kemudahan dan berbagai macam promo dalam melakukan pembukaan rekening saham, pola investasi yang beralih secara online serta edukasi pasar modal lewat galeri investasi turut berkontribusi atas peningkatan angka tersebut.
Secara umum, melihat struktur IHSG ada tiga sektor dominan investasi saham di Sultra yakni sektor keuangan, sektor konsumer dan sektor teknologi.
“Adapun investor saham di Sultra teratas berasal dari kaum milenial usia 18 – 30 tahun sebanyak 6.983 atau mencapai 64,6% dari total Investor saham di Sultra.
Meskipun demikian dalam hal nilai aset saham usia 40 tahun ke atas memiliki nilai aset saham yang jauh lebih besar,” jelas Ricky. SR