BERITA TERKINIHEADLINE

DPRD Sultra Klaim Pembangunan Kantor Gubernur Tak Pernah Dibahas: yang Diusul Rehabilitasi

×

DPRD Sultra Klaim Pembangunan Kantor Gubernur Tak Pernah Dibahas: yang Diusul Rehabilitasi

Sebarkan artikel ini
Ketua HMI Kota Kendari Muh Fadri.

LAJUR.CO, KENDARI – Ketua DPRD Sultra Abdul Rahman Saleh maupun anggota Komisi III DPRD Sultra Abdul Salam Sahadia mengungkap fakta baru mengenai pembangunan gedung baru Kantor Gubernur Sultra yang kini tengah berjalan.

Kedua politisi itu tegas menyebutkan jika proyek yang menelan anggaran ratusan miliar itu tidak melalui tahapan pembahasan rapat paripurna DPRD Sultra.

Baik ARS dan Salam Sahadia mengatakan bahwa usulan yang disepakati adalah rehabilitasi gedung. Bukan pembangunan kontruksi baru kantor Gubernur Sultra sebagaimana yang terlihat saat ini di kawasan perkantoran Bumi Praja Anduonohu.

Baca Juga :  Ground Breaking Menara Kantor Gubernur Sultra: Sedot Budget Rp400 Miliar, Jadi yang Termegah Kalahkan MTQ

“Pembangunan itu bukan untuk dibangun yang baru. Pembahasannya ada tapi soal rehabilitasi,” jelas Abdul Salam Sahadia saat melakukan sidak ke lokasi pembangunan gedung baru kantor Gubernur Sultra, Senin (12/9/2022).

Menyambung hal itu, Ketua Umum HMI Cabang Kendari Muhammad Fadri yang turun melakukan aksi demonstrasi menolak program mercusuar dicetuskan Gubernur Ali Mazi mengatakan pembangunan proyek dengan dana milyaran rupiah tersebut memang tidak sesuai dengan hasil pembahasan dalam rapat paripurna.

Baca Juga :  Tingkat Stunting di Sultra Tertinggi se-Indonesia, Bappeda Lakukan Aksi Konvergensi

“Rehabilitasi dimaksud ini dialokasikan di tahun 2023. Nomenklaturnya bukan pembangunan kantor yang baru, tapi rehabilitasi. Faktanya sudah ada aktivitas proses pembangunan saat kami melakukan sidak,” sambungnya.

“Dianggarkan tahun 2023 tapi pembangunannya sudah mulai berjalan. Pertanyaannya itu ambil duitnya darimana. Tadi ketua DPRD Sultra ngomong sendiri bahwa tidak ada pembahasan di rapat paripurna,” pungkas Fadri.

Baca Juga :  7 Tanda Cacar Monyet dan Tindakan yang Harus Dilakukan jika Tertular

Saat menggelar aksi demonstrasi, Muhammad Fadri bersama massa juga menyoroti pembangunan patung pahlawan Oputa Yii Koo. Pembangunan patung Kesultanan Buton itu diperkirakan menghabiskan anggaran hingga 17 miliyar rupiah. Red

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x