SULTRABERITA.ID, KENDARI – Tanggal 29 Januari 2019 lalu, genap dua bulan La Ode Ahmad Pidana menjabat menjabat PJ Sekda Sultra. Sejak resmi menyandang posisi leader tertinggi di Birokrasi Sultra, amanah menuntaskan masalah pelantikan Sekda Sultra defintif jalan di tempat.
Hingga kini, belum ada progress berarti terkait agenda pengisian kursi jendral ASN Sultra yang kosong sejak 2018 silam.
BACA JUGA :
- Dayumin Sabet Medali di Hangzhou China Ditengah Minimnya Perhatian Pemda Sultra Pada Cabor Dayung
- Pekerja Swasta di Kendari Tewas Usai Tabrak Mobil Mahasiswi di U-Turn Lepolepo
- Empat Kabupaten di Sultra Siaga Bencana Hidrometeorologi, BPBD Imbau Pemda Gerak Cepat
- Diknas Sultra: Gaji Guru P3K Dicairkan Oktober Ini!
- TikTok Shop Resmi Ditutup 4 Oktober, Transaksi Ditenggat hingga 5 November 2023
Beberapa kali wawancara, La Ode Ahmad Pidana acap kali menghindar membahas rinci kelanjutan seleksi Sekda Sultra.
“Sementara konsultasi dan koordinasi. Dalam proses,” singkat La Ode Ahmad Pidana dijumpai Jumat 31 Januari 2020.
Ia juga tak memberi kejelasan apakah akan tetap memproses tiga nama ASN hasil seleksi Pansel Sekda ditelurkan pada Februari 2019 lalu atau melakukan kocok ulang.
“Kita tunggu saja,” singkatnya.
Sebagai informasi, kekosongan kursi Sekda Sultra telah berlangsung sejak Wagub Sultra, Lukman Abunawas menyatakan pensiun pada Februari 2018 silam.
Sepeninggal mantan Bupati Konawe dua periode itu, jabatan tersebut kemudian diamanahkan pada Kepala BPKAD Sultra, Hj Isma. Dua kali berturut, jabatan Hj Isma sebagai Pj Sekda Sultra diperpanjang.
Estafet selanjutnya diserahkan pada Asisten I Setda Sultra, Syarifuddin Safaa. Mantan PJ Bupati Wakatobi itu tercatat enam bulan menjabat jendral ASN sementara, dengan dua kali masa perpanjangan SK dari Kemendagri, Tjahjo Kumolo.
Jabatan strategis itu kemudian dirangkap Kepala BKD Sultra, La Ode Mustari. Di era mantan PJ Bupati Busel itulah, seleksi Sekda Sultra definitif bergulir.
Pansel menelurkan tiga nama yakni Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Setda Sultra, Rony Yakub Laute, Kepala BPSDM Sultra, Nur Endang Abbas dan Sekretaris KPU Sultra, Syafruddin.
Proses pengusulan nama calon sekda ke pusat menuai polemik dan intrik panjang. Baik Gubernur Sultra, Ali Mazi maupun Pj Sekda Sultra saat itu, La Ode Mustari sempat saling lempar tanggung jawab kala dikonfirmasi mengenai nasib pengusulan Sekda Sultra defintif.
Setali tiga uang, di tangan Pj Sekda Sultra, La Ode Ahmad Pidana, agenda pengisian kursi leader lembaga Birokrasi Sultra juga tak kunjung kelar. Adm