LAJUR.CO, KENDARI – Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berkolaborasi dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sultra menyelenggarakan acara peringatan 100 tahun sastrawan besar Indonesia, Ali Akbar Navis (AA Navis).
Acara yang berlangsung selama dua hari, 14-15 Oktober 2024, di Perpustakaan Modern Sultra dihadiri berbagai kalangan masyarakat, pelajar, pelajar, dan pencinta sastra.
Peringatan 100 Tahun Sastrawan AA Navis menghadirkan tiga narasumber, yaitu Sekretaris Senat IAIN Kendari Asillah Zainal, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Ganjar Harimansyah, serta Editor Muhammad Qadafhi. Diskusi dipandu oleh Syaifuddin Gani, seorang peneliti dari BRIN.
Sekretaris Senat IAIN Kendari Asillah Zainal, menyampaikan cara tersebut merupakan sarana edukasi dan literasi bagi pelajar dan mahasiswa yang mungkin belum mengenal tokoh AA Navis.
“Acara ini sangat menarik karena menghadirkan kembali para sastrawan yang mungkin sudah mulai terlupakan, terutama dikalangan generasi muda seperti pelajar dan pelajar. Apalagi bukan hanya karyanya, bisa jadi banyak dari mereka yang belum mengenal sosok AA Navis,” ucap Sekretaris Senat IAIN Kendari Asillah Zainal, Selasa (15/10/2024).
Kegiatan diselingi agenda peluncuran dan bedah buku berjudul “Menegakkan (Kembali) Surau Peradaban”, pementasan opera berdasarkan cerita pendek terkenal “Robohnya Surau Kami”, mendongeng, pameran, lomba cipta puisi, penulisan esai , mewarnai, dan lomba peringkat 1. Buku yang dibedah merupakan kumpulan delapan tafsir atau apresiasi dari berbagai penulis mengenai karya-karya AA Navis.
“Setiap penulis menawarkan sudut pandang yang berbeda, dan itulah yang membuatnya menarik. Ada begitu banyak dinamika dan dimensi yang diungkapkan, sehingga kita bisa menggali lebih dalam tentang pemikiran dan karya-karya Navis,” tutur Asillah Zainal.
Acara peringatan tersebut juga merupakan bagian dari rangkaian perayaan yang ditetapkan oleh UNESCO dalam memperingati 100 tahun AA Navis, salah satu tokoh sastra Indonesia yang telah dikenal luas hingga ke mancanegara.
Laporan : Ika Astuti