LAJUR.CO, KENDARI – Anggota polisi Perairan dan Udara (Polairud) Polda Sultra diduga jadi pelaku penembakan terhadap empat nelayan di Perairan Cempedak, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Jumat (24/11/2023). Tragedi penembakan ini terjadi sekitar pukul 02.00 WITA.
Satu diantara empat pelaut tersebut dinyatakan meninggal dunia. Di lokasi kejadian, Personil KP XX-2011 Markas Unit Konawe Selatan mengamankan barang bukti bahan peledak. Para nelayan ditembak diduga karena melakukan pemboman ikan di perairan tersebut.
“Pelaku penembakan diduga dari anggota Polisi Perairan dan Udara atau Polairud Polda Sultra. Satu nelayan dinyatakan meninggal karena terkena tembakan di dada sebelah kiri,” ungkap Kasi Humas Polres Konsel, AKP Muslimin.
Peristiwa ini bermula saat anggota Polairud Polda Sultra Bripka Arifin memberhentikan salah satu body batang yang keluar dari Pulau Cempedak. Salah seorang dalam perahu bergerak cepat lari dengan kecepatan tinggi menghindari polisi.
Personil yang melakukan pengecekkan body batang itu pun terbawa bersama para pelaku. Pelaku pemboman ikan melakukan perlawanan dengan personil Polairud.
Empat korban tersebut diantaranya Maco (39), Putra (17), Ilham (17) dan Juswa (23). Satu diantara mereka, Maco dinyatakan meninggal dunia akibat luka tembak bagian dada sebelah kanan tembus ke punggung. Korban ini juga mengalami sayatan pada pergelangan tangan dan lutut.
Dua korban lainnya dirawat di RS Santa Anna Kendari sebab luka yang diderita cukup serius. Putra mengalami luka tembak di bagian pinggul sebelah kiri. Sedang Juswa mengalami luka tembak pada dada sebelah kanan.
Pelaut lain yang turut menjadi korban dalam insiden ini juga mengalami luka tembak pada bagian paha atas. Korban bernama Ilham dirawat di Puskesmas Lantaran, Kabupaten Konawe Kepulauan. Red