LAJUR.CO, KENDARI – Hilangnya seorang nelayan di Perairan Teluk Lande, Buton Selatan, Kamis (19/10/2023) menambah jumlah kasus atau kondisi membahayakan manusia yang ditangani Basarnas Kendari sepanjang tahun 2023. Korban bernama Ali Bura (17) itu dikabarkan tak kunjung kembali dari melaut sejak Rabu (18/10).
Tim Rescue Pos SAR Baubau langsung melakukan penyisiran sekitar Teluk Lande guna menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Keluarga korban yang lebih dulu melakukan pencarian, mendapati sampan milik korban terdampar di bawah pohon bakau area pantai.
“Tim SAR langsung diberangkatkan untuk melakukan pencarian pasca menerima informasi hilangnya korban. Pihak keluarga yang sebelumnya mencari nelayan ini menemukan sampan di bawah pohon bakau,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari Muhammad Arafah.
Sebelumnya, Basarnas Kendari mencatat kondisi membahayakan manusia sepanjang tahun 2023 sebanyak 21 kasus. Dari puluhan kasus ini, sebagian korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Sementara yang lainnya selamat dan ada pula yang dikatakan hilang.
Kata Humas Basarnas Kendari Wahyudi, dari bulan Januari hingga Oktober, kasus yang kerap ditangani yakni kecelakaan kapal. Data yang dihimpun menunjukkan selama kurun waktu tersebut, tercatat ada 37 peristiwa yang terjadi. Kasus ini merupakan kasus dengan angka tertinggi disusul kondisi membahayakan manusia.
Ratusan korban dilaporkan selamat dari bencana atau kecelakaan – kecelakaan tersebut. Tim Basarnas Kendari selalu sigap melakukan upaya penyisiran lokasi kejadian ketika dilaporkan ada korban hilang atau tenggelam.
“Dari kasus – kasus itu, jumlah korban tercatat ada 995 orang. Korban selamat berjumlah 957, sedangkan yang hilang ada 9 orang. Sementara untuk korban yang meninggal dunia itu ada 29 orang,” jelas Wahyudi.
Kasus kecelakaan kapal ini terjadi setiap bulannya. Sementara untuk kejadian lain seperti kecelakaan pesawat, bencana atau penanganan khusus dikatakan Wahyudi sepanjang tahun ini nihil.
“Kalau kecelakaan pesawat, bencana dan penanganan khusus itu sampai saat ini nihil atau tidak ada,” ujarnya. Red