LAJUR.CO, KENDARI – Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Putu Nara menyebut sejumlah daerah di Bumi Anoa masih belum aman dan terbebas dari adanya penyakit rabies. Dikutip dari laman Kemenkes RI, daerah Sultra menjadi salah satu wilayah dengan kasus rabies tertinggi.
Rabies merupakan penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat manusia dan hewan berdarah panas yang disebabkan virus rabies, ditularkan lewat Saliva (anjing, kucing, kera) yang terkena dengan jalan gigitan atau melalui luka terbuka.
Persentase penyakit rabies di Sultra itu disampaikan Putu Nara di dalam acara “Pet Contest” di Anjungan Teluk Kendari, Minggu (25/8/2024). Giat “Pet Contest” ini menghadirkan sejumlah lomba dalam rangka menyambut Hari Rabies Sedunia sekaligus perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79 tahun.
“Dari 17 kabupaten/kota yang ada di Sultra, 14 dari itu masih dikonfirmasi belum aman rabies. Kita berharap kedepannya kita terbebas dari rabies,” ujar Putu Nara.
Sekretaris daerah (Sekda) Konut Safruddin juga mengungkapkan alasan dibalik inisiatif mereka (PDHI) dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut. Pentingnya pencegahan penyakit menular seperti rabies perlu disosialisasikan kepada masyarakat luas agar tidak menularkan infeksi berbahaya.
“Memang menjadi satu program untuk melanjutkan program-program tingkat nasional untuk melakukan pencegahan dari penyakit rabies ini. Kegiatan ini perlu disosialisasikan terhadap masyarakat, bagaimana merawat hewan peliharaannya agar tidak terinfeksi dari penyakit rabies,” tuturnya.
Tiga kategori lomba mewarnai kemeriahan acara yang digelar Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Konawe Utara bersama PDHI Sultra itu. Adapun kategori lomba yang diadakan adalah lomba mewarnai tingkat TK dan SD, fashion show, serta lomba makan dan fotografi.
Pada lomba fashion show, penilaian didasarkan pada keseragaman kostum antara pemilik dan hewannya, status kesehatan hewan, kebersihan hewan, serta kemampuan hewan untuk tampil percaya diri di panggung.
Sementara itu, lomba makan menekankan kecepatan hewan dalam menghabiskan makanan yang disediakan. Terakhir, lomba fotografi yakni mengajak peserta untuk berbagi foto bersama hewan kesayangan mereka di Instagram dengan penilaian berdasarkan kekompakan antara pemilik dan hewan, jumlah like yang diterima, serta kecocokan caption dengan tema yang diangkat.
Kepala Bidang Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Konawe Utara, Risnandar Salam menyebut para pemenang lomba “Pet Contest” akan mendapatkan hadiah berupa piala, piagam, dan uang pembinaan.
“Hadiah ini diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada para peserta yang telah berpartisipasi dan menunjukkan semangat dalam memeriahkan acara ini,” ujarnya.
Untuk mendukung kesuksesan kegiatan ini, PDHI Sultra menyediakan 300 dosis vaksin untuk 300 ekor anjing dan kucing secara gratis kepada para peserta lomba.
Laporan : Ika Astuti