LAJUR.CO, KENDARI – Eksistensi PT Vale Indonesia menjalankan praktik pertambangan nikel secara berkelanjutan serta turut mendukung percepatan pembangunan perekonomian Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mendapat jempol dari Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Orang nomor satu di Sulsel itu menyatakan PT Vale layak menjadi contoh bagi perusahaan tambang nasional di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Andi Sudirman saat memberi sambutan rapat paripurna istimewa dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-19 Luwu Timur di gedung paripurna DPRD Luwu Timur, Kamis (12/5/22).
Pujian Gubernur Andi Sudirman itu bukan tanpa sebab. Ia mengakui kehadiran PT Vale berhasil mengubah derajat perekonomian masyarakat Luwu Timur secara drastis.
Dulu, kata dia, persentase kemiskinan di kabupaten ini berada pada posisi paling tinggi di Provinsi Sulsel. Namun kini, berkat kontribusi PT Vale, angka kemiskinan kemiskinan di Luwu Timur menjadi yang terendah, bahkan mengalahkan persentase kemiskinan di Provinsi Sulsel.
Pernyataan tersebut sejalan dengan data BPS yang merilis angka kemiskinan di Luwu Timur mengalami trend penurunan dalam kurun tiga tahun terakhir. Tahun 2017, persentase penduduk miskin di kawasan basis tambang PT Vale sebesar 7,66 % (21.940 jiwa), tahun 2018 turun menjadi sebesar 7,23 % (21.150 jiwa). Tahun 2019 persentase pedudukan miskin di Luwu Timur melandai menjadi 6,98 % (20.830 jiwa) di bawah angka Kemiskinan Provinsi (8,69 %) dan Nasional (9,41 %).
Kondisi ini menempatkan Luwu Timur berada di posisi ke 20 sebagai daerah yang memiliki persentase penduduk miskin kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2020 atau terendah ke-5 dari kabupaten/kota se-SulSel.
“Melihat Luwuk Timur ini, kalau tidak salah dulu paling miskin di sini. Sekarang jadi yang paling rendah kemiskinannya. Luwuk Timur 6,98 persen, Sulsel sekitar 8,69 persen,” ujar Andi Sudirman dihadapan Direktur sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), Febriany Eddy, yang turut hadir dalam seremoni HUT Kabupaten Luwu Timur.
Bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Luwu Timur, PT Vale Indonesia diketahui melakukan serahterima Bandara Sorowako kepada pemerintah setempat. Infrastruktur bandara ini menjadi kado istimewa masyarakat dalam mendukung kelancaran akses transportasi masyarakat yang bermukim di kawasan tambang termasuk masyarakat Provinsi Sulsel secara luas.
Infrastruktur transportasi udara dibangun PT Vale untuk masyarakat menandai komitmen penuh perusahaan mendorong kemajuan dan kemakmuran Provinsi Sulsel.
Andi Sudirman mengucap syukur atas bantuan infrastruktur bandara PT Vale yang diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Luwu Timur serta Provinsi Sulsel secara menyeluruh. Kata dia, infrastruktur bandara telah lama digagas sejumlah Gubernur Sulsel terdahulu. Namun keterbatasan anggaran membuat agenda ini urung terlaksana.
“Terimakasih atas komitmen kuat digagas PT Vale. Wacana ini (bandara) sudah empat gubernur, semangat baru PT Vale Alhamdulillah terwujud. Tidak banyak (perusahaan pertambangan) seperti ini yang mau dan bisa memberi kontribusi nyata untuk masyarakat dan daerah. PT Vale bisa menjadi contoh sistem pertambangan nasional di Indonesia,” ucap Andi Sudirman.
Selaku perpajangan tangan pemerintah pusat di daerah, Andi menegaskan pemerintahnya akan akan terus mendukung keberlanjutan investasi PT Vale Indonesia di Provinsi Sulsel.
Sebagai informasi, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menjalankan kegiatan penambangan dan pengolahan nikel matte secara terintegrasi di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, sejak 1968. Sepanjang lima dekade beroperasi, PT Vale telah menjadi bagian dari rantai pasokan nikel dunia. Produksi nikel matte PT Vale memasok 5% kebutuhan nikel global.
Sebagai bagian dari salah satu perusahaan multitambang terbesar di dunia, PT Vale mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) melalui praktik tambang yang bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup dan sosial. Hal itu sejalan dengan misi Perusahaan yaitu mengubah sumber daya alam menjadi sumber kemakmuran dan pembangunan berkelanjutan.
Dari tahun ke tahun, PT Vale terus meningkatkan standar pengelolaan lingkungan dengan mengedepankan inovasi teknologi yang aman, efektif, serta ramah lingkungan. Di 2018, PT Vale menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) yang mengacu pada standar internasional ISO 14001:2015. Tujuannya adalah memperluas cakupan pengelolaan lingkungan yang diintegrasikan dengan proses bisnis strategis perusahaan di masa depan. Adm
