SULTRABERITA.ID, KENDARI – Harga gula di pasar tadisional dan di toko retail modern mengalami perbedaan yang cukup besar. Harga gula di pasar tradisional teryata lebih tinggi retail modern.
Pemerintah pun berjanji harga gula di pasar tradisional dan retail modern sama-sama rendah sesuai HET Rp 12.500 per kilogram (kg).
BACA JUGA:
- Jelang Perayaan Nataru, BPOM Temukan Minuman Serbuk hingga Mi Instan Tanpa Izin Edar
- Ekowisata Desa Matano Hingga Parumpanai Binaan Vale Raih Pengakuan Nasional di ICA & ISDA 2025
- Simak! Syarat Pegawai Swasta WFA di 29-31 Desember 2025
- Kesiapan Pemprov Sultra Hadapi Nataru dan Potensi Bencana, ASR Turun Cek Personel
- Kesiapan Telkomsel Pamasuka Hadapi Lonjakan Trafik Data Jelang Natal & Tahun Baru
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, harga gula di pasar tradisional akan turun sesuai HET sebelum hari raya Fitri 1441 Hijriyah.
“Harga gula di pasar tradisional memang lebih tinggi dari retail, di pasar tradisional gula saat ini di jual Rp 14.000 sampai Rp 15. 000. Tapi sebelum Lebaran harga gula kita akan turunkan,” kata Agus melalui video conference, dikutip Minggu (10/5/2020).
Dia menjelaskan tingginya harga gula dikarenakan kendala pasokan karena pergeseran musim giling tebu dari prediksi pemerintah. Selain itu,peralihan gula rafinasi menjadi konsumsi juga terbatas.
Kendati demikian, masuknya gula impor diharapkan dapat menekankan harga jual gula khususnya di pasar tradisional. Untuk itu Agus menginstruksikan jajarannya agar mempercepat proses distribusi gula asal impor ke dalam pasar tradisional.
“Kita upayakan dalam waktu dekat harga gula segera turun,” tegas dia. Adm
Sumber: liputan6.com
Judul: https://m.liputan6.com/ramadan/read/4249310/harga-gula-ditargetkan-turun-ke-rp-12500-per-kg-sebelum-lebaran?medium=Headline__mobile&campaign=Headline_click_2



