LAJUR.CO, KENDARI – Generasi muda kini mendominasi investor pasar modal di Sulawesi Tenggara (Sultra). Dari total sekitar 100 ribu investor, hampir 70 persen diantaranya berusia di bawah 30 tahun atau berasal dari kalangan gen Z. Bahkan, mahasiswa dan pelajar menyumbang sekitar 50–60 persen dari jumlah tersebut.
Hal itu diungkapkan Kepala Wilayah Bursa Efek Indonesia (BEI) Sultra, Bayu Saputra, dalam Seminar Nasional “Dari Literasi ke Aksi: Membangun Generasi Investor Muda” yang berlangsung di Aula Bahtiar FISIP Universitas Halu Oleo (UHO), Rabu (27/9/2025).
“Kalau dulu rata-rata orang yang berinvestasi di pasar modal itu orang kaya, eksekutif, pengusaha dan orang yang sudah senior. Tapi sekarang yang banyak berinvestasi adalah adik- adik yang umurnya di bawah 30 tahun. Ini merupakan satu potensi yang tidak boleh kita sia-siakan,” ucap Bayu Saputra.

Bayu Saputra juga menyampaikan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah, mencapai 7.957, dengan total kapitalisasi pasar mencapai Rp14.384 triliun. Fakta tersebut menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia semakin kompetitif di tingkat global.
Menanggapi maraknya investasi bodong yang dapat menyerang mahasiswa, Bayu Saputra menekankan pentingnya investasi legal.
Ia menjelaskan BEI bersama dengan Self-Regulatory Organization (SRO) lainnya seperti KSEI dan KPEI, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, termasuk mahasiswa, mengenai investasi yang aman dan legal.
“Kami berpesan kepada para mahasiswa agar memanfaatkan alternatif investasi yang legal. Dengan adanya SRO yang hadir hari ini, lebih meyakinkan kepada kita semua bahwa pasar modal ini adalah industri yang sangat high regulated,” tutur Bayu Saputra.
Bayu menambahkan, Galeri Investasi BEI yang ada di FISIP UHO menjadi wadah penting bagi mahasiswa untuk belajar lebih dalam tentang pasar modal.
Galeri ini terbuka bukan hanya bagi civitas Akademika, tapi juga masyarakat umum yang ingin mendapat informasi investasi.
“Bahkan kita juga sudah mengagendakan program-program yang berkaitan dengan tridarma perguruan tinggi, baik itu pembelajaran misalnya nanti dibutuhkan dosen tamu dan bagainya, Insyaallah kita siap,” kata Bayu Saputra.
Bayu Saputra menjelaskan kegiatan seminar nasional ini merupakan bagian dari program literasi yang dilaksanakan oleh KSEI dan KPEI, tidak hanya di Sultra, tetapi juga di beberapa daerah lainnya. Kendari menjadi salah satu kota yang beruntung mendapatkan program ini.
“Kami berharap, dengan adanya program literasi ini, mahasiswa dapat lebih melek terhadap pasar modal dan pihak-pihak yang terkait di dalamnya. Pasar modal bukan hanya tentang bursa efek, tetapi juga ada banyak pihak lain yang berperan penting,” ujar Bayu Saputra.
Laporan : Ika Astuti

							


